Lifestyle

WHO Umumkan Hepatitis Misterius di Sejumlah Negara, Indonesia Salah Satunya

Jakarta – Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Eropa (ECDC) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan kemunculan kasus hepatitis misterius yang menyerang anak-anak usia 1 bulan hingga 16 tahun di sejumlah negara, termasuk Indonesia.

Berdasarkan data WHO pada 21 April 2022, dilaporkan terdapat 169 kasus hepatitis misterius di 11 negara Eropa dan Amerika, dengan kasus paling banyak ditemukan di Inggris Raya. Adapun sejumlah negara yang melaporkan kasus hepatitis misterius di negaranya adalah sebagai berikut:

  1. Inggris: 114 kasus
  2. Spanyol: 13 kasus
  3. Israel: 12 kasus
  4. Amerika Serikat: 9 kasus
  5. Denmark: 6 kasus
  6. Irlandia: kurang dari 5 kasus
  7. Belanda: 4 kasus
  8. Italia: 4 kasus
  9. Indonesia: 3 kasus
  10. Prancis: 2 kasus
  11. Romania: 1 kasus
  12. Belgia: 1 kasus

Saat ini ECDC masih menjalankan penelitian laboratorik dan epidemiologik untuk mengungkap fenomena yang terjadi. Sejauh ini patogen yang paling banyak ditemukan pada pasien adalah adenovirus dan SARS-CoV-2.

Dari data penelitian epidemilogi awal belum ditemukan secara jelas dari mana sumber penularan utama. Sampai saat ini belum bisa dipastikan apakah penyakit hepatitis ini berhubungan dengan makanan, obat, atau toksin.

Gejala klinis pada kasus hepatitis akut ini antara lain adanya peningkatan enzim hati, penyakit kuning akut, nyeri perut, muntah-muntah, urine berwarna kecoklatan seperti air teh, demam, warna feses pucat, kejang, hingga penurunan kesadaran. Dari sejumlah kasus, 10 persen di antaranya bahkan harus menjalani transplantasi hati.

Di Indonesia sendiri tiga pasien anak yang dirawat di RUPN Dr. Ciptomangunkusumo Jakarta meninggal dunia dengan dugaan hepatitis akut tersebut. Ketiganya merupakan pasien rujukan dari rumah sakit yang berada di Jakarta Timur dan Jakarta Barat. Para korban mengalami gejala mual, muntah, diare berat, demam, kuning, kejang, dan penurunan kesadaran.

Saat ini Kementrian Kesehatan sedang melakukan penyelidikan guna mengetahui penyebab hepatitis akut misterius melalui pemeriksaan panel virus secara lengkap. Juru Bicara Kementrian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan segera bawa anak le fasilitas layanan kesehatan terdekat apabila mengalami gejala.

“Selama masa investigasi, kami mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan tetap tenang”, ucap Siti pada 3 Mei 2022.

Adapun hal yang bisa dilakukan untuk mencegah hepatitis misterius ini adalah dengan memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak memakai alat makan bersamaan, mencuci tangan, dan menghindari kontak dengan orang sakit. (*)

 

Editor: Rezkiana Nisaputra

Annisa Lutfhiani

Recent Posts

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

1 hour ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

1 hour ago

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

3 hours ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

3 hours ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

5 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

5 hours ago