Jakarta – World Health Organization (WHO) sedang melakukan penilitian pada dua sub-varian baru Omicron untuk mengetahui tingkat penularan dan bahayanya. Penyelidikan yang dilakukan WHO merupakan tindak lanjut dari laporan dari UKHSA pekan lalu yang menyatakan adanya mutasi yang berpotensi signifikan secara biologis pada varian Omicron.
Sejauh ini kedua sub-varian yaitu BA.4 dan BA.5 telah terdeteksi di Skotlandia dan Inggris dengan jumlah satu kasus dari masing-masing negara tecatat hingga 30 Maret 2022. Selain itu Afrika Selatan, Botswana, dan Denmark juga melaporkan adanya kasus BA.4 dan BA.5. Sampel BA.4 pertama kali dilaporkan berasal dari Afrika Selatan pada 10 Januari 2022.
WHO menyatakan virus bermutasi sepanjang waktu namun hanya beberapa mutasi yang memengaruhi kemampuan penyebaran atau menghindari kekebalan sebelumnya dari vaksinasi atau infeksi, atau tingkat keparahan penyakit yang ditimbulkannya. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More