Jakarta – World Health Organization (WHO) sedang melakukan penilitian pada dua sub-varian baru Omicron untuk mengetahui tingkat penularan dan bahayanya. Penyelidikan yang dilakukan WHO merupakan tindak lanjut dari laporan dari UKHSA pekan lalu yang menyatakan adanya mutasi yang berpotensi signifikan secara biologis pada varian Omicron.
Sejauh ini kedua sub-varian yaitu BA.4 dan BA.5 telah terdeteksi di Skotlandia dan Inggris dengan jumlah satu kasus dari masing-masing negara tecatat hingga 30 Maret 2022. Selain itu Afrika Selatan, Botswana, dan Denmark juga melaporkan adanya kasus BA.4 dan BA.5. Sampel BA.4 pertama kali dilaporkan berasal dari Afrika Selatan pada 10 Januari 2022.
WHO menyatakan virus bermutasi sepanjang waktu namun hanya beberapa mutasi yang memengaruhi kemampuan penyebaran atau menghindari kekebalan sebelumnya dari vaksinasi atau infeksi, atau tingkat keparahan penyakit yang ditimbulkannya. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra
Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Senin, 23 Desember 2024, ditutup… Read More
Jakarta - Terdakwa Harvey Moeis dinyatakan bersalah atas tindak pidana korupsi pada penyalahgunaan izin usaha… Read More
Jakarta - PT KAI (Persero) Daop 1 Jakarta terus meningkatkan kapasitas tempat duduk untuk Kereta… Read More
Jakarta – Starbucks, franchise kedai kopi asal Amerika Serikat (AS) tengah diterpa aksi pemogokan massal… Read More
Jakarta - Dalam rangka menyambut Natal 2024, Bank Mandiri menegaskan komitmennya untuk berbagi kebahagiaan melalui… Read More
Jakarta – Sejumlah bank di Indonesia melakukan penyesuaian jadwal operasional selama libur perayaan Natal dan… Read More