Teknologi

Waspada, Serangan Ransomware Melonjak 196% di Kuartal I-2022

 

Jakarta – Serangan penjahat siber atau serangan ransomware terus mengalami peningkatan. Akamai Platform mencatat terdapat serangan terhadap web application sebanyak 6,31 miliar kali, meningkat lebih dari 196% secara year-on-year.

Hanjaya Febryanto, Major Account Executive – Akamai Indonesia mengungkapkan, dari penemuan tersebut seringkali terpikirkan bagaimana untuk menghalau segala jenis serangan agar tidak kebobolan. Sedangkan, tidak ada yang menjamin 100% keamanan atau serangan bisa lolos.

“Terlepas dari bagaimana, harusnya kita juga menanyakan satu pertanyaan lainnya, “what if” atau jika kita sudah terkena serangan ransomware. Jadi, ketika terkena serangan, apakah kita sudah punya mitigasi resiko, mitigasi plan untuk menakar impact atau damage yang dihasilkan dari serangan tersebut,” ujar Hanjaya, dalam seminar yang digelar Infobank dan Akamai Technologies, Selasa, 18 Oktober 2022

Selain itu, Akamai Ransomware Threat Report mencatat, pada periode 1 Mei 2021 sampai 30 April 2022, segmen middle sampai middle up merupakan segmen yang dituju oleh para attacker. Karena, company atau target di segmen ini dirasa mampu untuk membayar uang tebusan yang diminta. Di satu sisi, company atau target di segmen ini belum mature secara sistem, teknologi maupun prosedural sehingga jauh lebih rentan untuk kebobolan. Hal ini membuat success rate attacker pun menjadi lebih tinggi.

Hanjaya menambahkan, dalam 11 detik pasti ada 1 serangan ransomware terhadap segmen ini. Sementara, damage yang dihasilkan dari serangan ransomware ini diperkirakan bisa mencapai USD20 miliar tahun ini. “Kenapa serangan ransomware bisa begitu signifikan. Pertama, tentunya para attacker lebih cepat menyempurnakan serangan mereka dibandingkan kecepatan kita untuk menyiapkan infrastruktur atau prosedur dan mendewasakan system kita sehingga kecepatan attacker melampaui, otomatis kita jauh lebih rentan,” tambahnya.

Untuk itu, menurut Hanjaya, company bisa menggunakan zero trust framework. Di Akamai, solusi tersebut bernama Zero Trust Approach. “Dimana kami bisa menangkal maupun melakukan mitigasi risiko. Kami menghalau dari sisi verify the user & device, secure the access dan stop lateral movement,” pungkasnya. (*) Ayu Utami

Untuk info lebih lanjut solusi ransomware silahkan kunjungi https://www.akamai.com/

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Tugure Siapkan Strategi Jitu Hadapi 2025, Fokus Profitabilitas dan Inovasi

Jakarta – Memasuki tahun 2025 yang penuh tantangan, PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugure) telah menetapkan… Read More

7 hours ago

Tugure Catat Kinerja Positif, Premi dan Underwriting Melonjak di 2024

Jakarta – PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugure) mencatat kinerja impresif sepanjang 2024. Hal ini tecermin… Read More

8 hours ago

Rumah123 dan Ringkas Kolaborasi Permudah Akses KPR, Begini Cara Kerjanya

Jakarta – Marketplace properti Rumah123 berupaya meningkatkan kemudahan akses pembiayaan rumah bagi masyarakat. Kali ini,… Read More

9 hours ago

TPIA Raih Pendapatan USD1.785,4 Juta di 2024, Rugi Bersih Jadi Segini

Jakarta - PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) melaporkan kinerja keuangan sepanjang 2024, dengan pendapatan… Read More

12 hours ago

Bantah Mundur, Airlangga dan Sri Mulyani Tegaskan Fokus Bekerja

Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto buka suara menjawab isu mundur dari Kabinet Merah Putih… Read More

13 hours ago

554 Saham Merah, IHSG Ditutup Bertahan Melemah ke Level 6.223

Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini, Selasa, 18 Maret 2025, kembali… Read More

13 hours ago