Eko B. Supriyanto, Chairman Infobank Media Group. (Foto: Dok. Infobank)
Oleh Eko B. Supriyanto, Chairman Infobank Media Group
MAU untung, bisa jadi malah buntung. Pintar saja tidak cukup, tapi juga harus “pintar-pintar” dalam berinvestasi. Bahkan, di bursa saham ada istilah “uang setan” dimakan “demit”. Lalu, apakah sekarang makin banyak “setan” bergentayangan mencari makan di pasar modal lewat cara sah dengan melakukan praktik go public? Boleh jadi. Dan, korbannya adalah investor kecil, yang harusnya bisa menyambut Lebaran dengan gain malah harus tetap “puasa”, yang belum tahu kapan ”berbukanya” dengan keuntungan.
Praktik-praktik “perompakan” saham yang sebelumnya samar-samar kini mulai terlihat nyata. Praktik menjual saham, lalu sahamnya “tertidur” lama hingga harganya gocap (Rp50) dengan likuiditas “cekak”. Juga, tidak punya laporan keuangan, omzetnya stagnan, bisnisnya tak jelas, pailit, dan masuk Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Modus ini bukanlah cara baru. Jauh sebelumnya, di awal 1990-an juga ada hal seperti itu. Tapi, kini (Maret 2024) makin banyak saja saham yang bak “sampah”. Berserakan di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI).
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More
Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More
Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More
Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More
Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More