Jakarta – Kasus penipuan online dengan beragam modus operandi masih bermunculan. Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
Baru-baru ini modus kejahatan yang menggunakan file undangan pernikahan tersebut memakan korban salah satu nasabah tabungan di Kota Malang, Jawa Timur yang harus kehilangan saldo di rekeningnya hingga Rp1,4 miliar.
Belajar dari kasus tersebut, Pemimpin Kantor Cabang BRI Malang Kawi Mohammad Saleh berharap agar masyarakat dapat lebih waspada dengan tautan aplikasi mencurigakan yang tidak resmi alias bodong.
“Dengan semakin beragamnya modus penipuan secara digital, BRI mengimbau agar nasabah tidak sembarang meng-install aplikasi dengan sumber yang tidak resmi dan tidak dapat dipertanggung jawabkan, salah satunya adalah file APK yang dikirim melalui aplikasi chat tersebut,” ucap Saleh dalam keterangan resmi, Kamis 13 Juli 2023.
Baca juga: Terungkap! Ini Masyarakat yang Paling Sering Terkena Penipuan Online
Seperti diketahui melalui aplikasi yang tidak resmi atau bodong tersebut membuat korban dengan sadar memberikan persetujuan untuk mengizinkan aplikasi tersebut mengakses aplikasi SMS dan aplikasi lainnya.
“Kejahatan perbankan pun dapat terjadi karena data transaksi perbankan (kode OTP) yang bersifat pribadi dan rahasia dikirimkan melalui SMS. Alhasil, transaksi perbankan melalui mobile banking dapat berjalan sukses”, jelasnya.
Namun bagaimana apabila masyarakat sudah terlanjur menekan file APK bodong tersebut?, pada kesempatan berbeda, Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto mengungkapkan langkah awal untuk menanggulanginya, adapun tips-tips dimaksud adalah sebagai berikut:
1.Putuskan koneksi data seluler atau Wifi
Apabila terlanjur mengklik file bodong, segera matikan semua koneksi, bisa dengan mengaktifkan mode pesawat atau mengklik pada ikon data. Dengan koneksi internet yang terputus, pelaku tak bisa mengakses handphone kita dan pengambilan data pribadi pun dapat dihindarkan.
2. Bersihkan data serta cache aplikasi bodong
Dengan langkah ini, pelaku tidak dapat mengakses aplikasi digital banking maupun dompet digital di handphone calon korban dari jarak jauh.
3. Menghapus aplikasi bodong yang sudah terpasang di gawai
Kita tidak mengetahui betapa berbahayanya aplikasi dari sang pelaku. Sebab itu, menghapusnya atau bahkan memformat ulang ponsel ke setelan pabrik menjadi satu-satunya solusi.
4. Mengubah serta mengganti username, pin, dan password mobile banking termasuk email pribadi
Dengan mengubah semua data transaksi tersebut, maka dapat mencegah transaksi perbankan yang dilakukan oleh pelaku kejahatan.
Baca juga: Diduga Lakukan Penipuan, Satgas Blokir Situs Jombingo
Di luar tips tersebut, Aestika tetap menekankan agar nasabah dapat mencegah lebih dini dengan tidak meng-klik APK tersebut. Di sisi lain, pihaknya juga menyarankan agar segera menghubungi Contact BRI di 14017/1500017 apabila terlanjur meng-install aplikasi bodong tersebut untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Atas berbagai kejahatan social engineering yang menimpa nasabah BRI, kami juga telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, khususnya aparat penegak hukum untuk terus memantau, menyelidiki, dan menangkap pelaku kejahatan perbankan yang telah meresahkan masyarakat dan pihak perbankan,” tutup Aestika. (*)
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More