Jakarta — Kepala Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran UNPAD dr Dwi Agustian mengungkapkan, setiap pergerakan 1% populasi berpotensi menambah jumlah kasus baru positif Covid-19 sebesar 1,5%. Oleh karena itu dirinya mengimbau Pemerintah untuk mewaspadai adanya peningkatan kasus baru pasca libur panjang.
“Peneliti di Inggris mereka menghitung setiap pergerakan 1% dari polulasi akan meningkatkan 1,5% kasus baru covid,” kata Dwi dalam diskusi Satgas Covid-19 di YouTube BNPB Indonesia, Sabtu, 31 Oktober 2020
Menurutnya, Indonesia sudah memiliki pelajaran penting dampak dari libur panjang yakni, meningkatnya kasus positif Covid-19. Tak hanya itu, berbagai studi menunjukkan linieritas antara mobilitas masyarakat dengan penurunan kasus dan kematian akibat Covid-19.
Dwi mengungkapkan, salah satu sumber studi dari Yilmazkuday, yakni professor ekonomi dari Florida International University menjelaskan bahwa 1 % peningkatan masyarakat yang berdiam di rumah juga akan mengurangi 70 kasus dan 7 kematian mingguan.
Bahkan tercatat bilamana 1 % pengurangan mobilitas masyarakat menggunakan transportasi umum di terminal, stasiun, maupun bandara akan mengurangi 33 kasus dan 4 kematian secara mingguan.
Sebagai informasi saja, berdasarkan data Satfas Covid-19, hingga (31/10) tambahan pasien terkonfirmasi positif sebanyak 3.143 kasus dengan begitu angka kumulatifnya telah mencapai 410.086 kasus. (*)
Editor: Paulus Yoga
Jakarta - Bank Mandiri terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung program 3 juta rumah yang diinisiasi… Read More
Jakarta – Akhir tahun menjadi momen yang cocok untuk menghabiskan liburan bareng keluarga. Jika Anda… Read More
Jakarta – Pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp20 triliun untuk kredit investasi padat karya pada tahun 2025. Anggaran… Read More
Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat per 20 Desember 2024, terdapat 22 perusahaan… Read More
Jakarta - Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah meminta pemerintah melakukan mitigasi risiko… Read More
Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. mencatat sebanyak 1.170.098 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek pada… Read More