Jakarta – Terkuaknya kasus pemalsuan data polis yang dilakukan agen pemasar Asuransi Sinarmas MSIG (LIFE) menjadi alarm bagi masyarakat. Terutama bagi calon nasabah ataupun nasabah asuransi, mereka dituntut benar-benar memahami dengan jelas terhadap produk asuransi yang ditawarkan agen.
Pasalnya, kini banyak modus-modus penipuan asuransi yang di kemudian hari justru malah membuat nasabah jadi ‘buntung’. Untuk itu, calon nasabah sejatinya harus mengenal modus-modus penipuan agen asuransi.
Melansir dari laman resmi Allianz, Kamis, 3 Mei 2023, berikut modus penipuan yang kerap dilakukan agen asuransi “nakal” yang perlu diketahui masyarakat luas.
Pertama, agen asuransi yang ‘nakal’ umumnya menawarkan agar nasabah tidak terus terang mengenai kondisi kesehatan yang sesungguhnya.
Hal ini dilakukan agar calon nasabah diterima oleh perusahaan asuransi. Namun, cara ini termasuk aksi yang tidak jujur dan berpotensi klaim ditolak.
Baca juga: Tersandung Kasus Pemalsuan Polis, Ini Kata Sinarmas MSIG
Kedua, agen asuransi nakal menyimpan premi nasabah untuk dirinya sendiri dan tidak meneruskan kepada perusahaan asuransi.
Agar Anda terhidar dari modus penipuan semacam ini, hindari mentransfer uang premi ke rekening pribadi agen asuransi. Transferlah premi langsung ke rekening perusahaan asuransi.
Modus ketiga adalah ketika nasabah ingin upgrade atau downgrade polis, agen malah menerbitkan polis yang baru. Modus ini bisa terjadi dalam penipuan agen asuransi demi mendapatkan komisi atas pembukaan polis baru.
Keempat, agen asuransi juga gemar menyarankan nasabahnya untuk pindah-pindah asuransi demi mendapatkan komisi pembukaan polis baru.
Pindah-pindah asuransi sangat berisiko membuat premi yang harus dibayar semakin tinggi seiring dengan bertambahnya usia. Pindah asuransi membuat Anda berisiko melepas suatu manfaat yang tidak ditawarkan oleh asuransi baru.
Terakhir, modus yang dilakuan agen asuransi nakal adalah tidak menjelaskan secara rinci tentang produk asuransi yang dijualnya, khususnya pada asuransi investasi atau unit link.
Hal ini sangat mungkin terajadi, karena agen tidak menerangkan produk asuransi secara detail karena ingin proses penjualan yang cepat, sehingga ia bisa mendapatkan komisi.
Agar calon nasabah tertarik dan tidak berubah pikiran, agen nakal memberikan ilustrasi yang paling ‘indah’, yakni jika investasi calon nasabah berkembang optimal.
Baca juga: AJB Bumiputera Didesak Percepat Akselerasi RPK
Untuk menghindari hal ini, sebaiknya Anda mempelajari dengan baik ilustrasi atau proposal asuransi yang diberikan oleh agen.
Apabila ada yang tidak dimengerti, Anda harus kritis bertanya ke agen hingga mendapatkan kejelasan.(*)
Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mencatatkan kontribusi terhadap penerimaan negara… Read More
Jakarta - PT Astra Digital Arta (AstraPay) merespons kebijakan anyar Bank Indonesia (BI) terkait biaya Merchant Discount… Read More
Jakarta - Aplikasi pembayaran digital dari grup Astra, PT Astra Digital Arta (AstraPay) membidik penambahan total pengguna… Read More
Labuan Bajo – PT Askrindo sebagai anggota holding BUMN Asuransi, Penjaminan dan Investasi Indonesia Financial… Read More
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto memperoleh tanda kehormatan tertinggi, yakni “Grand Cross of the Order… Read More
Jakarta – PT PLN (Persero) telah melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), pada Kamis (14/11).… Read More