Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi. (Foto: Khoirifa)
Jakarta – Dalam rangka peringatan Hari Kartini, 21 April 2025, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan edukasi keuangan kepada Pekerja Migran Indonesia (PMI) guna menghindari berbagai modus kejahatan penipuan (scam), yang umumnya menyasar perempuan.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, mengungkapkan bahwa saat kunjungannya ke Hong Kong, sebanyak 90 persen PMI perempuan menjadi korban love scam.
“Love scam-nya itu macam-macam. Jadi misalnya, dipacarin, kemudian transfer, hilang. Ada yang digunakan namanya untuk bikin rekening, ternyata rekeningnya buat kejahatan. Itu banyak. Makanya di penjara di sana itu ada PMI kita juga waktu itu. Terus yang kemudian trafficking untuk drug, itu juga banyak yang karena perempuan kena love scam,” ujar Kiki sapaan akrabnya di Jakarta, Senin, 21 April 2025.
Baca juga: Waspada! Modus Penipuan Mengatasnamakan Indonesia Anti-Scam Centre
Sementara itu, Kiki menyebut perempuan di kalangan anak muda biasanya memang lebih rentan terkena scam seperti penipuan terkait penawaran pekerjaan, juga terkait dengan arisan yang dijanjikan akan cair lebih awal saat libur Lebaran.
“Kalau perempuan biasanya, kalau yang anak-anak muda, maksud saya, itu sekarang kayak penawaran pekerjaan, kayak gitu. Terus kemarin pas Lebaran, libur Lebaran juga meningkat. Karena orang kan ditawarin arisan, yang dijanjikan dapet duluan, tapi ternyata uangnya zonk, itu sih,” imbuhnya.
Kemudian, berdasarkan hasil survei yang dilakukan OJK pada beberapa tahun terakhir, kalangan perempuan seperti guru dan ibu rumah tangga juga lebih banyak terjerat pinjaman online (pinjol) ilegal.
“Nah memang kalau kita melihat kenapa perempuan banyak kena. Ya memang kita nggak bisa menggeneralisir ya. Ada juga nih perempuan yang kena itu karena konsumtif, pengen beli baju, ganti-ganti. Tapi kalau beberapa yang kita tanya, kebanyakan karena untuk memenuhi kebutuhan keluarga,” ujar Kiki.
Baca juga: Ganti Nama, OJK Beri Izin Usaha PT Asia Finance Risk Pialang Asuransi
Oleh karena itu, OJK terus melakukan kegiatan edukasi keuangan kepada kalangan perempuan, sebagai upaya pencegahan dari penipuan hingga jeratan pinjol ilegal.
Adapun dukungan tersebut diwujudkan melalui berbagai inisiatif seperti Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN), Sahabat Ibu Cakap Literasi Keuangan Syariah (SICANTIKS), serta Ibu, Anak, dan Keluarga Cakap Keuangan (BUNDAKU). (*)
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting Bank Capital menggandeng BCA Digital untuk mengembangkan dan menyalurkan kredit ke segmen pensiunan.… Read More
Poin Penting Kuasa hukum Babay Parid Wazdi menyatakan dakwaan JPU terkait kredit Sritex kabur dan… Read More
Poin Penting Arief Mulyadi, Direktur Utama PNM Cetak Prestasi Besar! Dinobatkan CEO The Year 2025… Read More
Poin Penting Babay Parid Wazdi tegaskan tidak terlibat rekayasa kredit atau manipulasi laporan keuangan Sritex.… Read More
Poin Penting Muhammad Yamin raih penghargaan Top CEO Infobank 2025 menandakan keberhasilannya memimpin transformasi bisnis… Read More
Poin Penting Akuntan harus menjaga kredibilitas laporan, integritas, dan tata kelola untuk kepercayaan pasar. IAI… Read More