Jakarta – Kementrian Kesehatan telah mengonfirmasi dua kasus COVID-19 dengan infeksi subvarian Omicron XBB 1.16 atau subvarian Arcturus ditemukan di Indonesia.
Kedua kasus tersebut ditemukan pada 23 dan 27 Maret 2023 dari dua orang warga DKI Jakarta yang salah satunya baru melakukan perjalanan ke luar negeri.
Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta dr Ngabila Salama mengatakan, salah satu pasien merupakan pelaku perjalanan luar negeri dari India yang tiba di Jakarta pada 16 Maret 2023.
“Pasien tersebut mengalami gejala ringan berupa batuk, pilek dan nyeri otot,” katanya, dikutip, Jumat (14/4/2023).
Berdasarkan informasi yang dihimpun Infobanknews, salah satu pasien tersebut sempat dirawat di sebuah rumah sakit di Jakarta.
Pasien perempuan berinisial NFA dirawat di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara. Sementara, laki-laki berinisial TSH (56) menjalani perawatan mandiri di rumah.
“Pasien laki-laki usia 50 tahun sebelumnya isolasi mandiri, saat ini sudah sembuh,” terangnya.
Sebelumnya, subvarian anyar COVID-19 Arcturus diduga menjadi penyebab utama terjadinya lonjakan kasus COVID-19 di berbagai negara, salah satunya India.
Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan dan Pemerintah Kesejahteraan Keluarga India, jumlah kasus baru COVID-19 telah menyentuh 5.880 kasus dan diduga didominasi oleh subvarian Arcturus.
Sebuah studi para ilmuwan di Universitas Tokyo menemukan, COVID-19 subvarian Arcturus lebih menular 1-2 kali daripada varian strain Kraken yang sebelumnya menjadi sorotan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
WHO pun memperingatkan, subvarian Arcturus akan menyebar ke seluruh dunia dalam waktu dekat.
“Subvarian Arcturus sudah menyebar selama beberapa bulan dengan tingkat penularan lebih tinggi,” ujar pimpinan teknis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk COVID-19, Maria Van Kerkhove, dikutip Daily Express.
Pihaknya menyebut, subvarian Arcturus ini mempunyai satu mutasi tambahan pada protein lonjakan yang dalam penelitian laboratorium menunjukkan peningkatan infektivitas serta potensi peningkatan patogenisitas.
Presiden Joko Widodo pun mengingatkan kepada masyarakat untuk segera melakukan vaksinasi ataupun vaksinasi booster dalam merespons kenaikan kasus COVID-19 dalam beberapa hari terakhir.
“Terpenting, satu yakni vaksinasi booster. Jadi yang belum itu segera booster,” ujar Jokowi, dikutip, Kamis (13/4/2023).
Diketahui, dalam dua hari terakhir terjadi kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia. Tercatat, penambahan kasus pada Senin (10/4/2023) sebanyak 494 dalam sehari.
Namun, pada Selasa (11/4/2023), jumlah tersebut melonjak hampir dua kali lipat menjadi 944 kasus per hari. Dan pada Rabu (12/4/2023) kembali naik menjadi 987 kasus dalam satu hari.(*)
Editor: Galih Pratama
Depok – PT BNI Sekuritas bersama Tomoro Coffee dan Bursa Efek Indonesia (BEI) menggelar Sekolah… Read More
Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) mengajak nasabah, khususnya para pelaku usaha… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) akan kedatangan dua dari tiga perusahaan baru yang… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) memberi sinyal bakal menurunkan suku bunga acuan atau BI Rate… Read More
Jakarta - Donald Trump kembali terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat setelah memenangkan Pemilu 2024 dengan… Read More
Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini, 6 November 2024, ditutup merosot 1,44… Read More