News Update

Waskita Karya Tawarkan Kupon Obligasi Maksimal 10%

Jakarta–PT Waskita Karya (Persero) Tbk (Waskita) berniat menawarkan obligasi tahap I Tahun 2016 sebanyak-banyaknya Rp2 triliun dengan kupon  dikisaran angka 9% hingga 10%.

“Kami bakal menerbitkan obligasi dengan total Rp5 triliun. Namun untuk tahun ini, kami terbitkan sekitar Rp2 triliun dulu,” kata Direktur Waskita Karya, Tunggul Rajagukguk, di Jakarta, Rabu, 11 Mei 2016.

Tunggul menuturkan, obligasi yang akan ditawarkan ini telah memperoleh hasil pemeringkatan idA- (Single A Minus) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Adapun tenor obligasi ini selama 3 tahun dengan harga penawaran 100% dari jumlah nilai obligasi.

“Bunga obligasi akan dibayarkan setiap 3 bulan, pembayaran bunga obligasi pertama akan dilakukan pada tanggal 10 September 2016, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo obligasi adalah pada tanggal 10 Juni 2019,” ungkapnya.

Ia menambahkan, obligasi ini tidak dijamin dengan jaminan khusus, tetapi dijamin dengan seluruh harta kekayaan perseroan, baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari.

Rencananya, seluruh dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Obligasi setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, akan dipergunakan untuk ekspansi perusahaan. Sekitar 70% dari dana hasil emisi obligasi akan dipergunakan untuk modal kerja dan sisanya 30% akan digunakan untuk investasi di anak perusahaan.

Seperti diketahui, masa penawaran awal (book building) obligasi akan dilakukan pada tanggal 11-24 Mei 2016, masa Penawaran Umum tanggal 6-7 Juni 2016, sedangkan pencatatan di BEI direncanakan pada tanggal 13 Juni 2016. Dalam aksi korporasi tersebut, perseroan menunjuk PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas & PT Mandiri Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek. (*) Dwitya Putra

 

Editor: Paulus Yoga

Paulus Yoga

Recent Posts

Siap-Siap! Transaksi E-Money dan E-Wallet Terkena PPN 12 Persen, Begini Hitungannya

Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More

19 mins ago

Kemenkraf Proyeksi Tiga Tren Ekonomi Kreatif 2025, Apa Saja?

Jakarta - Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf/Bekraf) memproyeksikan tiga tren ekonomi kreatif pada 2025. … Read More

29 mins ago

Netflix, Pulsa hingga Tiket Pesawat Bakal Kena PPN 12 Persen, Kecuali Tiket Konser

Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan bahwa sejumlah barang dan jasa, seperti… Read More

1 hour ago

Paus Fransiskus Kembali Kecam Serangan Israel di Gaza

Jakarta -  Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia Paus Fransiskus kembali mengecam serangan militer Israel di jalur… Read More

1 hour ago

IHSG Dibuka Menguat Hampir 1 Persen, Balik Lagi ke Level 7.000

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibukan naik 0,98 persen ke level 7.052,02… Read More

3 hours ago

Memasuki Pekan Natal, Rupiah Berpotensi Menguat Meski Tertekan Kebijakan Kenaikan PPN

Jakarta – Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)… Read More

3 hours ago