Nasional

Warga Rembang Sampaikan Belasungkawa Atas Korban Cor Kaki

Jakarta – Warga asli Rembang yang mengatasnamakan dirinya Laskar Brotoseno turut berbelasungkawa atas meninggalnya salah satu peserta aksi cor kaki yang dilakukan di seberang Istana Negara, pada Senin (20/3) kemarin. Aksi ini dilakukan sebagai wujud penolakan atas dibangunnya pabrik semen milik PT Semen Indonesia Tbk.

Sementara para warga dalam wadah Laskar Brotoseno sendiri, yang notabenenya merupakan warga Ring 1 dan tinggal di lima desa yang berbatasan langsung dengan lokasi pabrik, justru menyatakan dukungan sepenuhnya terhadap berdirinya pabrik semen di Rembang.

“Pada kesempatan ini Kami menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Saudara Kami, Ibu Patmi, saat ikut demo menolak pabrik (semen) Rembang. Beliau sendiri Orang Pati, bukan Orang Rembang. Tapi di atas itu semua, Beliau juga tetap Saudara Kami, dan Kami turut berduka cita,” ujar Koordinator Laskar Brotoseno, Anis Maftuhin, di Jakarta, Selasa, 21 Maret 2017.

Dengan telah jatuhnya korban jiwa, Anis mengimbau agar seluruh masyarakat, baik itu warga asli Rembang maupun dari wilayah lain, agar dapat berpikir jernih, berpikir panjang dan tak mudah terbawa hasutan dari pihak-pihak lain yang sarat kepentingan. Imbauan tersebut disampaikan karena warga Rembang lain yang tergabung dalam Laskar Brotoseno berkeyakinan bahwa inisiatif demo hingga mencor kaki bukan datang dari keinginan warga sendiri melainkan sengaja disuntikkan oleh pihak-pihak yang sengaja mengambil keuntungan dari polemik dibangunnya pabrik semen di Rembang ini.

“Musibah ini membawa banyak hikmah. Setidaknya publik akhirnya tahu bahwa yang demo menolak pabrik itu bukan warga Rembang. Dan kami haqqul yaqin(yakin dengan sepenuh hati) ide (cor kaki) itu juga bukan datang dari warga, dari Saudara-Saudara kami. Itu ulah LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat). Warga Rembang dan sekitarnya itu, seperti Blora, Pati, Grobogan dan sekitarnya itu relijius. Tidak mungkin seperti itu,” tutur Anis.

Seharusnya, kata dia, aksi cor kaki tersebut bisa dipikirkan kembali. Menurutnya, dengan kaki yang dicor seperti itu maka yang bersangkutan tidak akan bisa melakukan sholat dan berbagai kewajiban personal sesuai agama dan keyakinannya masing-masing. Dengan telah menelan korban jiwa, Anis pun berharap agar demo cor kaki dapat segera dihentikan.

“Kami juga sudah ketemu Pak Teten (Masduki, Kepala Kantor Staf Kepresidenan/KSP) dan Beliau juga ingin demo cor kaki itu dihentikan. Ayo duduk bersama dan berembug. Kami mendukung pabrik semen pun juga tidak dengan membabi buta. Kami juga punya otak. Justru karena punya otak makanya kami bisa diajak diskusi. Lah kalau mencor kaki agar keinginannya diturutin gitu, enggak mau diskusi, ya itu namanya memaksakan kehendak,” tutupnya. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi, Siapa Paling Tinggi?

Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More

3 hours ago

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

4 hours ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

5 hours ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

24 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

1 day ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

1 day ago