Moneter dan Fiskal

Wapres Minta Menkeu Beri Insentif Fiskal ke Pemda Karena Hal Ini

Jakarta – Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin meminta Menteri Keuangan, Sri Mulyani menambah insentif fiskal untuk Pemerintah Daerah (Pemda) yang berhasil dalam mendorong Elektronifikasi Transaksi Pemda dan Kebijakan Perluasan Digitalisasi Daerah (P2DD) mulai tahun 2024.

“Menteri Keuangan perlu mempertimbangkan untuk merealisasikan tambahan insentif fiskal untuk pemda yang dinilai berhasil dalam mendorong Elektronifikasi Transaksi Pemda dan Kebijakan P2DD mulai tahun 2024,” ujar Ma’ruf dalam Rakornas P2DD, di Jakarta, Selasa 3 Oktober 2023.

Baca juga: BI Genjot Digitalisasi UMKM Untuk Perekonomian RI

Dia pun menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun menaruh harapan besar pada implementasi digitalisasi ekosistem keuangan daerah, untuk mendukung terbangunnya tata kelola keuangan daerah yang efektif dan efisien, guna mendorong kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo juga menyampaikan bahwa digitalisasi akan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Terbukti saat ini sudah banyak Gubernur dan Walikota yang cepat menaikan PAD-nya dan juga sangat efisien serta memiliki tata kelola didalam pengeluaran daerah.

Untuk itu, tambah Perry, Pemerintah akan memberikan insentif bagi Gubernur dan Walikota atau Pemda yang cepat dalam mendigitalisasi daerahnya.

“Dan juga tidak hanya dalam peningkatan penerimaan dan pengeluaran tapi juga insentif bagi para Gubernur dan Walikota yang cepat didalam digitalisasi, bahkan Bu Menteri (Menkeu) juga menjelaskan tahun 2024 itu menjadi salah satu pilar mempercepat digitalisasi,” jelas Perry.

Baca juga: Dua Karakteristik Daerah Ini Mampu Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam hal ini juga mengungkapkan bahwa Pemerintah bersama Menteri Keuangan sedang membahas mengenai pemberian insentif bagi daerah yang terbaik dalam digitalisasi.

“Insentif sedang dibahas di Kemenkeu belum ada angkanya. Kapannya juga  masih di bahas di Kementerian Keuangan,” ujar Airlangga. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Irawati

Recent Posts

Generali Indonesia Beri Perlindungan Asuransi bagi 6.000 Pelari di PLN Electric Run 2024

Jakarta – PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia) terus mendukung berbagai kegiatan yang mempromosikan kesehatan… Read More

30 mins ago

Diikuti 6.470 Pelari, PLN Electric Run 2024 Ditarget Hindari Emisi Karbon hingga 14 ton CO2

Jakarta - Sebanyak 6.470 racepack telah diambil pelari yang berpartisipasi dalam PLN Electric Run 2024… Read More

7 hours ago

Segini Target OJK Buka Akses Produk dan Layanan Jasa Keuangan di BIK 2024

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membidik pencapaian Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024 sekitar 8,7… Read More

8 hours ago

HUT ke-26, Bank Mandiri Hadirkan Inovasi Digital Adaptif dan Solutif untuk Siap Jadi Jawara Masa Depan

Jakarta - Merayakan usia ke-26, Bank Mandiri meluncurkan berbagai fitur dan layanan digital terbaru untuk… Read More

21 hours ago

KemenKopUKM Gandeng Surveyor Indonesia Verifikasi Status Usaha Simpan Pinjam Koperasi

Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menunjuk PT Surveyor Indonesia, anggota Holding BUMN IDSurvey,… Read More

22 hours ago

Bijak Manfaatkan Produk Keuangan, Ini Pesan OJK kepada Gen Z

Balikpapan - Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica… Read More

22 hours ago