Jakarta – Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD, PhD, KEMD mengatakan pelaksanaan isolasi mandiri masih terkendala beberapa hal di masyarakat. Kendala tersebut di antaranya munculnya stigma bahwa orang yang terkonfirmasi positif COVID-19 dan sedang isolasi mandiri akan dikucilkan.
“Salah satu kendalanya yang biasa di masyarakat adalah stigma-stigma dari masyarakat yang masih kental kalau itu (orang positif COVID-19) akan dikucilkan oleh tetangga sekelilingnya,” kata dr. Dante melalui keterangan resminya di Jakarta, Minggu 28 Febuari 2021.
Menurutnya, salah satu tugas dasar tracer selain mencari kasus yang mungkin ditimbulkan akibat terinfeksi karena kontak erat juga memberikan edukasi sehingga pasien-pasien yang isolasi mandiri tidak merasa dikucilkan.
“Kita harus membuat budaya baru bahwa kegiatan kontak tracing adalah kegiatan yang membuat pasien atau keluarga atau masyarakat tidak merasa dikucilkan kalau terkonfirmasi COVID-19,” tutur dr. Dante.
Selain pelacakan kontak, tambah dr. Dante, Contact tracing adalah kegiatan untuk melakukan sosialisasi secara komunal. Jadi, menurutnya, apa yang dilakukan pada kegiatan tracing ini adalah salah satunya memberikan dampak positif pada masyarakat secara komunal.
WHO menargetkan 1 pasien kasus konfirmasi positif harus dilakukan kegiatan tracing terhadap 30 orang yang pernah kontak dengan pasien positif tersebut. Sebab tidak semua kasus COVID-19 mempunyai gejala.
“Yang berbahaya itu yang tidak mempunyai gejala karena mempunyai potensi untuk menularkan kepada masyarakat sekeliling. Kalau ini tidak dihentikan segera maka yang akan kita dapatkan adalah kenaikan kasus terus,” ucap dr. Dante.
Kenaikan kasusnya positif ini akan berbahaya kalau mengenai orang berisiko tinggi dengan komorbid. Kegiatan tracing ini untuk melakukan penguatan agar arus pasien COVID-19 di rumah sakit menjadi berkurang karena kasus akan ditemukan lebih dini.
Dirinya menyebut saat ini sudah dilaksanakan contact tracing di tingkat desa di seluruh Indonesia terutama di wilayah Jawa – Bali. Metode contact tracing ini, lanjut dr. Dante, adalah tulang punggung dalam upaya mengatasi COVID-19. Di samping melakukan evakuasi pada kelompok-kelompok yang kemungkinan tertular, juga mensosialisasikan jangan sampai mengucilkan orang yang sedang isolasi mandiri.
Danramil Taman Sari, Jakarta Barat Mayor Inf Zulkarnaen Galib menyambut baik kebijakan pemerintah untuk melakukan contact tracing tingkat desa. Pihaknya bersama-sama akan menindaklanjuti apa yang menjadi kebijakan dari pemerintah.
“Yang kami lakukan adalah kami mensinkronkan data-data apa yang sudah ada dilakukan dari teman-teman jajaran dinas kesehatan baik Puskesmas kelurahan atau Puskesmas kecamatan dan selanjutnya data tersebut dishare baik itu ke Polres maupun ke Danramil,” tutur Mayor Galib.
Pihaknya sudah membuat aplikasi untuk membantu mempermudah Babinsa dan Bhabinkamtibmas sehingga data-data yang ada baik dari Puskesmas Kecamatan maupun kelurahan menjadi sinkron.
“Data-data tersebut juga akan menjadi salah satu sumber yang membantu kami jajaran di wilayah untuk bagaimana caranya masyarakat yang terpapar COVID- 19 bisa terkontrol,” pungkas Galib. (*)
Editor: Rezkiana Np
Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More