Nasional

Wamen Stella Ajak Danantara Investasi di Riset dan Pendidikan Nasional, Ini Alasannya

Jakarta – Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christie, mengajak Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) untuk berkontribusi dalam investasi di sektor riset dan pendidikan di Indonesia.

“Kita perlu lebih banyak lagi investasi untuk membangun riset dasar dan teknologi di negara kita. Peran pemerintah sangat besar untuk membangun riset dan teknologi yang menjadi kunci pertumbuhan ekonomi,” katanya, saat ditemui usai acara Simposium Nasional Sumitronomics di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Selasa, 3 Juni 2025.

Stella menjelaskan, terdapat banyak proyek yang bisa menjadi peluang investasi, termasuk hilirisasi produk seperti rumput laut. Indonesia sendiri merupakan pemasok rumput laut terbesar di dunia.

“Rumput laut ini memiliki potensi USD12 juta pasarannya, tapi kita belum menggapai sebagian besar dari itu. Dan ini akan meningkat luar biasa,” jelasnya.

Baca juga: Dividen Bank Masuk ke Danantara, Bos OJK Buka Suara

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa ajakan investasi ini juga sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto terkait kebijakan ketahanan pangan, energi, dan hilirisasi. Semua kebijakan tersebut, menurut Stella, membutuhkan dukungan kuat dari sisi riset.

“Kita tidak akan memiliki ketahanan energi dan pembangunan energi terbarukan tanpa riset yang harus dilakukan di negara kita sendiri,” ujar Stella.

Peran Industri dalam Mendukung Riset

Terkait anggaran yang dibutuhkan, Stella menyebutkan pihaknya masih menghitung secara rinci. Ia menegaskan pentingnya kolaborasi antara negara, Danantara, dan sektor industri untuk mewujudkan riset yang berdampak langsung pada masyarakat.

Offtacker-nya bisa saja industri yang menumbuhkan kesejahteraan, riset yang dipakai langsung oleh industri dan diberikan langsung kepada masyarakat,” tandasnya.

Baca juga: Danantara, BSI, dan Peluang Emas Ekonomi Syariah di Indonesia

Diketahui, BPI Danantara dibentuk untuk mengelola dan mengoptimalkan aset negara ke berbagai sektor strategis. Managing Director Finance BPI Danantara, Arief Budiman, mengungkapkan bahwa Danantara memadukan pemikiran Sumitro dan Asta Cita sebagai referensi operasionalnya.

“Danantara ini kira-kira dalam bentuknya itu memang untuk merealisasikan hal ini,” ujar Arief ketika menyampaikan pidato kunci mewakili Kepala BPI Danantara Rosan Roeslani dalam acara tersebut.

Fokus Investasi pada Delapan Sektor Prioritas

Arief menyampaikan bahwa Danantara akan menerima investasi sebesar US$5 miliar atau sekitar Rp81,4 triliun dalam 6 hingga 9 bulan ke depan. Dana tersebut akan difokuskan pada delapan sektor utama yang sejalan dengan Asta Cita.

“Dari delapan sektor dalam Asta Cita, yang akan difokuskan pertama adalah industri mineral, energi terbarukan, infrastruktur digital, kesehatan, layanan keuangan, industri infrastruktur, industri, dan pangan,” pungkasnya. (*)

Editor: Yulian Saputra

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

10 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

10 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

12 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

13 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

13 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

14 hours ago