Perbankan

Wamen BUMN: Pembiayaan BSI untuk Wholesale Banking

Jakarta – Pembiayaan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) per Desember 2022 tercatat 21,26% menjadi Rp207,70 triliun yang didominasi oleh segmen retail dan berkontribusi hingga 72% dari total pembiayaan keseluruhan

Wakil Menteri II BUMN, Kartika Wirjoatmodjo atau yang biasa disapa Tiko, melihat bahwa pembiayaan dari BSI sebenarnya juga cocok untuk segmen wholesale banking dan mampu menjadi katalis hingga global players ke depannya.

“Nah yang kita sering tidak memahami bahwa sebenernya untuk pembangunan jangka panjang di Indonesia, khususnya sektor-sektor yang membutuhkan pembiayaan dengan struktur jangka panjang, pembayaran principle dan interest yang spesifik, sebenarnya struktur syariah adalah yang terbaik,” ucap Tiko dalam BSI Global Islamic Finance Summit di Jakarta, 15 Februari 2023.

Menurutnya, sektor-sektor yang membutuhkan pembiayaan jangka panjang seperti jalan tol, property, hingga pembangkit listrik sangat sesuai jika diberikan pembiayaan dengan model syariah, karena di BSI sendiri memiliki pola majority asset yang perlu mengikuti kondisi riilnya.

“Kalau kita sudah terbiasa di konvensional bank dengan pola pembayaran amortisasi yang standard dan jangka waktu yang pendek. Sementara di syariah bank sebenernya pola pembayaran dan pola majority dari asset ini harus mengikuti kondisi yang riilnya,” imbuhnya.

Lebih lanjut Tiko menjelaskan bahwa yang menjadi persoalan sebelumnya adalah selama ini BUMN belum terlalu mendalami seperti apa struktur maupun operasi suatu perusahaan yang bergerak pada wholesale banking.

“Kita jujur mengalami banyak tantangan di BUMN dalam melakukan pembiayaan jalan tol, kereta api, properti, dan sebagiannya, memang tidak cocok dibiayai dengan struktur normal yang ada di bank konvensional,” ujar Tiko.

Sehingga melalui diskusi tersebut Tiko berharap hari ini menjadi awal dari sebuah kesadaran untuk BSI sebenarnya juga mampu membiayai sektor wholesale banking tidak hanya retail.

“Nah ini saya rasa bisa menjadi suatu breakthrough, apalagi nanti bank syariah bisa mempunyai dorongan dana dari global, dimana kita punya sumber pembiayaan baru untuk asset-aset yang memang membutuhkan majority dan struktur pembiayaan yang spesifik,” tambahnya.

Adapun, berdasarkan laporan on audited, BUMN berhasil membukukan laba bersih hingga mencapai Rp300 triliun, hal tersebut menunjukan bahwa syariah bank juga di dalam ekosistem BUMN mempunyai peluang untuk bisa menjadi katalis untuk mendorong perkembangan lebih lanjut. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

8 hours ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

8 hours ago

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

10 hours ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

10 hours ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

11 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

12 hours ago