Moneter dan Fiskal

Walau Menguat, Rupiah Masih Rentan Terdepresiasi Hingga Akhir Tahun

Jakarta – Nilai tukar rupiah yang mampu perkasa hingga bertengger diangka Rp14.700 per dollar dinilai masih cukup rentan untuk kembali melemah atau terdepresiasi hingga akhir tahun mendatang. Hal tersebut seiring dengan fluktuasi pasar global masih sangat dinamis.

Hal tersebut disampaikan Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati pada acara diskusi hasil studi INDEF. Walau begitu Enny menyebut, hingga saat ini berbagai kebijakan yang telah dilaksanakan Bank Sentral sudah cukup ampuh untuk menjaga stabilitas rupiah tersebut.

“Jadi kalo diliat secara historis rupiah itu kan fluktuatif. Jadi intinya rupiah masuk dalam 6 mata uang yang rentan,” kata Enny di Jakarta, Rabu 7 November 2018.

Enny menilai, pemerintah dan bank sentral kedepannya harus mampu menjaga momentum positif stabilitas tersebut guna menjaga fundamental ekonomi dalam negeri. Pemerintah juga diharap dapat menjaga fundamental ekonomi tersebut dengan kebijakan yang positif guna mendukung pasar keuangan.

Baca juga: BI Harap Pertemuan Trump dan Xi Jinping Semakin Perkuat Rupiah

“Yang perlu diantisipasi adalah jangan membuat kebijakan apapun terutama kebijakan ekonomi yang mempunyai dampak terhadap sentimen negatif pasar,” kata Enny.

Sebagai informasi, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih menunjukan keperkasaannya pada perdagangan hari ini (7/11). Mengutip Bloomberg, Rabu (7/11) rupiah dibuka di level Rp14.782 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang di angka Rp14.804 per dolar AS.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) pada hari in (7/11), rupiah masih bertengger di level Rp14.764 per dolar AS. Angka tersebut menguat jika dibandingkan dengan hari sebelumnya (6/11) yang ada di angka 14.891 per dolar AS. (*)

Suheriadi

Recent Posts

Daftar 5 Saham Pendorong IHSG Selama Sepekan

Poin Penting IHSG menguat 1,46 persen ke 8.632,76, mendorong kapitalisasi pasar BEI naik 1,39 persen… Read More

2 hours ago

OJK Tuntaskan Penyidikan Dugaan Tindak Pidana Kredit Fiktif di Bank Kaltimtara

Poin Penting OJK dan Polda Kalimantan Utara menuntaskan penyidikan dugaan tindak pidana perbankan di Bank… Read More

3 hours ago

Rapor Bursa Sepekan: IHSG Naik 1,46 Persen, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp15.844 Triliun

Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More

3 hours ago

NII Melonjak 44,49 Persen, Analis Kompak Proyeksikan Kinerja BTN Bakal Moncer

Poin Penting NII BTN melonjak 44,49 persen yoy menjadi Rp12,61 triliun pada kuartal III 2025,… Read More

15 hours ago

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

16 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

18 hours ago