Rupiah-USD; Ke level Rp14.000. (Foto: Dok. Infobank)
Jakarta–Perkembangan neraca berjalan diperkirakan akan makin menekan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat. Sehingga tahun depan nilai tukar Rupiah dapat menembus Rp14.000 per USD.
Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati mengatakan, neraca perdagangan memang cenderung surplus namun lebih disebabkan karena penurunan impor yang lebih cepat dibandingkan ekspor. Neraca transaksi jasa dan pendapatan dipastikan negatif.
Topangan kinerja neraca pembayaran bergantung dari aliran modal baik investasi langsung, portofolio dan lainnya. Kinerja investasi langsung akan sangat tergantung pada efektivitas kebijakan paket-paket kebijakan Pemerintah.
Sementara investasi portofolio akan masih meningkat karena tingginya suku bunga domestik. Namun, investasi portofolio itu bergerak liar mengikuti perkembangan ekspektasi, rumor dan suku bunga.
Selain itu tekanan juga masih akan berlanjut dari sisi eksternal, karena ketidakpastian kenaikan suku bunga Amerika. Di sisi lain, perekonomian China juga belum membaik menyebabkan aktivitas perdagangan dunia tak berubah signifikan.
Dengan memperhatikan proyeksi ekonomi pada 2016, INDEF memperkirakan nilai tukar terhadap USD bisa menembus Rp14.000. Lebih pesimis dibanding Pemerintah yang menetapkan Rp13.900.
“Namun jika Pemerintah bersama BI dapat berupaya untuk memperbaiki kinerja defisit transaksi berjalan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi maka masih ada peluang bagi Rupiah berada di bawah Rp14.000,” kata dia. (*) Ria Martati
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More
Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More