News Update

Waduh, Eximbank Restrukturisasi Kredit Duniatex Rp3,04 Triliun

Jakarta – Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Eximbank mengaku terus memitigasi risiko atas eksposur kredit yang telah dialirkan ke ke anak usaha Duniatex Group, yakni PT Duta Merlin Dunia Textile (DMDT).

Direktur Eksekutif LPEI Sinthya Roesly menyebut saat ini pihaknya sedang melakukan proses restrukturisasi untuk eksprosur kreditnya ke Duniatex senilai Rp3,04 triliun.

“Nilai yang sedang direstrukturisasi sekitar Rp3,04 triliun, nanti kita bicarakan, karena ini masuk proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU), akan ada skema dengan perbankan lainnya,” kata Sinthya di Jakarta, Jumat 4 Oktober 2019.

Menurutnya saat ini pihaknya sedang berdiskusi dengan beberapa bank lain yang juga menyalurkan kredit ke Duniatex untuk menciptakan solusi terbaik dari kredit tersebut. Menurutnya, seluruh pihak juga harus mementingkan keberlanjutkan industri tekstil di Indonesia.

“Kita dengan berbagai bank termasuk himbara sedang diskusi karena ada aspek yang sifatnya keberlangsungan ekonomi supply chain yang bergantung pada industri ini, tak serta merta isu financial,” kata Sinthya.

Sebelumnya Duniatex Group dipersoalkan di ranah hukum. PT Shine Golden Bridge menggugat enam entitas anak usaha Duniatex dalam perkara Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Perkara ini terdaftar dengan nomor 22/Pdt.Sus-PKPU/2019/PN Niaga Smg di PN Semarang.

Tercatat beberapa bank yang juga sedang melakukan restrukturisasi ke Duniatex ialah, Bank Mandiri, BNI, BRI, BRI Syariah serta beberapa bank lain.

Seperti diketahui, munculnya kasus ini bermula ketika PT Delta Merlin Dunia Textile (DMDT) yang tergabung dalam Grup Duniatex dikabarkan berpotensi gagal bayar utang obligasi.

Kondisi itu membuat lembaga pemeringkat global, Standard & Poors (S&P) memangkas habis peringkat utang jangka panjang DMDT. Di dalamnya termasuk surat utang unsecured notes yang diterbitkan perusahaan dari BB- menjadi CCC-, atau diturunkan enam notch. Fitch Rating juga telah lebih dulu menurunkan peringkat DMDT dari BB- ke B-. (*)

Editor: Rezkiana Np

Suheriadi

Recent Posts

Mau ke Karawang Naik Kereta Cepat Whoosh, Cek Tarif dan Cara Pesannya di Sini!

Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More

10 hours ago

Komitmen Kuat BSI Dorong Pariwisata Berkelanjutan dan Ekonomi Sirkular

Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More

12 hours ago

Melalui Program Diskon Ini, Pengusaha Ritel Incar Transaksi Rp14,5 Triliun

Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More

12 hours ago

IHSG Sepekan Anjlok 4,65 Persen, Kapitalisasi Pasar Ikut Tertekan

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More

15 hours ago

Aliran Modal Asing Rp8,81 Triliun Kabur dari RI Selama Sepekan

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More

20 hours ago

Bos BRI Life Ungkap Strategi Capai Target Bisnis 2025

Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More

21 hours ago