Jakarta – Chief Economist PT Bank Negara Indonesia (Bank BNI) Ryan Kiryanto menghimbau Pemerintah untuk cepat dan tanggap dalam penanganan Covid-19 karena dapat mengganggu pertumbuhan ekonomi 2020 maupun 2021 mendatang.
Ryan menyebut, bilamana terjadi penambahan kasus baru setelah new normal atau second wave covid-19 dikhawatirkan bakal menekan ekonomi domestik hingga -3,9%.
“Bila single hit scenario, maka pertumbuhan GDP Indonesia pada 2020 akan minus 2,8% dan pada 2021 dapat mencapai 5,2%. Sementara itu, bila terjadi double hit scenario, maka PDB ekonomi Indonesia akan minus 3,9% pada 2020 dan bertumbuh hingga 2,6% pada 2021,” kata Ryan pada Webminar ‘Efektivitas Stimulus Fiskal dan Sektor Keuangan Untuk Menghidupkan Sektor Rill di Masa Pandemi’ yang dilaksanakan Majalah Infobank, Jakarta, Selasa 23 Juni 2020.
Tak hanya itu, Ryan mengatakan bahwa Indonesia patut mewaspadai negara-negara di kawasan Asean khususnya yang mampu pulih dan bangkit dari wabah Covid-19 secara cepat. Ia menyatakan bahwa ada peluang besar para investor akan mengalihkan dananya ke negara-negara yang cepat pulih dan bangkit dari gelombang pandemi Covid-19.
“Jika Vietnam, Malaysia, dan Taiwan bisa recover duluan menghindari gelombang kedua Covid-19, kita patut waspada karena mereka adalah kompetitor kita. Mereka bisa menarik investor asing ke mereka,” tambah Ryan.
Selain ketiga negara di atas, Tiongkok dan India juga cukup berhasil menangani wabah Covid-19 hingga kini. Kedua negara ini juga diyakini akan memiliki kurva rebound ekonomi berhuruf U lancip, yang mengindikasikan rebound atau pemulihan ekonomi yang cepat.
Menurut Ryan, bila Tiongkok dan India bisa rebound dengan cepat, maka Indonesia sebagai salah satu negara mitra dagang Tiongkok dan India untuk ekspor dan impor akan mendapatkan keuntungannya. Ia pun berharap Indonesia dapat memiliki kurva rebound ekonomi pasca pandemi Covid-19 yang lancip, dan terbebas dari resesi.
“Di antara negara-negara G20, Tiongkok dan Indonesia ada yang memprediksi tidak akan mengalami resesi. Mudah-mudahan ini benar, sehingga resesi itu tidak menimpa Indonesia,” tutup Ryan. (*) Steven
Editor: Rezkiana Np
Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (18/11) Indeks Harga Saham Gabungan… Read More
Jakarta - Harga emas Antam atau bersertifikat PT Aneka Tambang hari ini, Senin, 18 November… Read More
Jakarta - MNC Sekuritas melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal pada hari… Read More
Jakarta - PT PLN (Persero) menyatakan kesiapan untuk mendukung target pemerintah menambah kapasitas pembangkit energi… Read More
Jakarta - Additiv, perusahaan penyedia solusi keuangan digital, mengumumkan kemitraan strategis dengan PT Syailendra Capital, salah… Read More
Jakarta – Super App terbaru dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), yaitu BYOND by… Read More