Lebih lanjut Mirza mengungkapkan, bahwa bank sentral akan menjaga pergerakan kurs rupiah agar tidak terlalu lemah dan juga tidak terlalu kuat, melainkan stabil di posisi fundamentalnya. Stabilitas kurs nilai tukar RI ini penting untuk mendorong kegiatan transaksi ekspor dan impor yang lebih kompetitif.
“Karena dengan stabilitas kurs, importir yang memerlukan valas untuk impor mereka bisa lebih memprediksi. Sedangkan eksportir yang menerima valas mereka bisa tahu dan percaya diri untuk menjual valasnya,” paparnya.
(Baca juga : BI: Penguatan Rupiah Dorong Peningkatan Impor)
Sebagai informasi Pemilu Presiden AS akan berlangsung pada 8 November 2016, dengan dua kandidat yakni dari Partai Demokrat Hillary Clinton, serta kandidat Partai Republik, Donald Trump. Debat antara dua kandidat calon Presiden AS tersebut selalu mempengaruhi kepercayaan investor. (*)
Page: 1 2
Jakarta - Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono turun tangan mengatasi kisruh yang membelit Koperasi Produksi Susu… Read More
Serang - PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten) menyakini proses kelompok usaha bank… Read More
Jakarta – MUFG Bank Cabang Jakarta, berhasil mencatatkan kinerja positif pada kuartal III 2024. Berdasarkan… Read More
Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I, hari ini, 15 November… Read More
Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat volume impor susu Indonesia pada periode Januari-Oktober 2024 sebesar 257,30… Read More
Jakarta - PT Bank Digital BCA (BCA Digital) berhasil mencatatkan kinerja keuangan impresif pada kuartal… Read More