Headline

Utang Luar Negeri RI Naik Lagi Jadi US$357,5 Miliar

JakartaBank Indonesia (BI) mencatat Utang Luar Negeri Indonesia pada akhir Januari 2018 tercatat sebesar US$357,5 miliar atau meningkat 10,3 persen (yoy), terdiri dari utang sektor pemerintah dan bank sentral sebesar US$183,4 miliar, serta utang swasta sebesar US$174,2 miliar.

Direktur Departemen Statistik BI, Tutuk S.H. Cahyono menjelaskan, ULN Indonesia per akhir Januari 2018 yang mengalami pertumbuhan hingga 10,3 persen (yoy) tersebut, sejalan dengan kebutuhan pembiayaan untuk pembangunan infrastruktur dan kegiatan produktif lainnya.

“Pertumbuhan ULN Indonesia pada akhir Januari 2018 bersumber dari pertumbuhan ULN sektor swasta sebesar 6,8 persen (yoy) dan ULN sektor pemerintah dan bank sentral sebesar 13,7 persen (yoy),” ujarnya di Jakarta, Kamis, 15 Maret 2018.

Berdasarkan jangka waktu asal, kata dia, posisi ULN Indonesia pada akhir Januari 2018 tetap didominasi ULN berjangka panjang dengan pangsa 85,9 persen dari total ULN. Pertumbuhan posisi ULN jangka panjang meningkat dari 8,9 persen (yoy) pada Desember 2017 menjadi 9 persen (yoy) di Januari 2018.

“Sementara pertumbuhan ULN jangka pendek melambat dari 19,8 persen menjadi 18,3 persen (yoy),” ucapnya.

Struktur ULN sektor pemerintah dan bank sentral juga tetap sehat, tercermin pada jangka waktu yang didominasi ULN jangka panjang (98,1 persen dari total). Kenaikan posisi ULN sektor pemerintah dan bank sentral dibandingkan bulan sebelumnya yakni US$2,8 miliar didorong oleh kenaikan ULN jangka panjang US$1,8 miliar.

Baca juga: Utang Luar Negeri RI Naik 10,1% Jadi US$352,2 Miliar

Berdasarkan instrumennya, kenaikan tersebut didorong oleh inflow dana asing pd SBN dan peningkatan pinjaman (loan). Pinjaman (loan) luar negeri sektor pemerintah didominasi oleh project loan yang posisinya naik sebesar US$1,2 miliar dari bulan sebelumnya.

Sedangkan posisi ULN sektor swasta pada Januari 2018 tercatat sebesar US$174,2 miliar, atau meningkat dari posisi Desember 2017 yang sebesar US$172,3 miliar, didorong oleh peningkatan posisi ULN jangka panjang dan jangka pendek. Secara tahunan, posisi ULN swasta di Januari 2018 tumbuh 6,8 persen (yoy), meningkat dari 6,5 persen (yoy) pada Desember 2017.

“Peningkatan ini didorong oleh peningkatan pertumbuhan ULN jangka panjang menjadi 3,9 persen (yoy), sementara pertumbuhan ULN jangka pendek melambat menjadi 15,8 persen (yoy),” paparnya.

Sementara itu, dibandingkan Desember 2017, instrumen ULN swasta yang meningkat cukup signifikan adalah loan agreement sebesar 1,1 persen, diikuti oleh C&Ds. Sementara itu, ULN dalam bentuk utang dagang dan surat utang mencatat penurunan. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Usai Caplok Permata Bank, Bangkok Bank Bakal Akuisisi Bank RI Lagi?

Jakarta – Bangkok Bank sukses mengakuisisi 89,12 persen saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) dari Standard Chartered Bank dan… Read More

12 hours ago

PLN Butuh Dana Rp11.160 Triliun untuk Capai NZE 2060

Jakarta – PT PLN (Persero) dalam mencapai Net Zero Emission (NZE) 2060 membutuhkan investasi mencapai USD700 miliar… Read More

12 hours ago

Menilik Peluang Permata Bank Naik Kelas ke KBMI IV

Jakarta - PT Bank Permata Tbk (BNLI) atau Permata Bank memiliki peluang ‘naik kelas’ ke Kelompok Bank… Read More

12 hours ago

Danantara Dinilai jadi Jawaban Pendongkrak Ekonomi RI Capai 8 Persen

Jakarta – Presiden Prabowo Subianto optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai level 8 persen dalam kurun waktu… Read More

13 hours ago

ICC Resmi Keluarkan Surat Penangkapan Benjamin Netanyahu dan Yoav Gallant

Jakarta - Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) resmi mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin… Read More

20 hours ago

Tingkatkan Rasa Aman di Kampus, Maximus Insurance Serahkan Polis Asuransi untuk Mahasiswa Unhas

Makassar – PT Asuransi Maximus Graha Persada Tbk (Maximus Insurance) menyerahkan polis asuransi jaminan diri… Read More

20 hours ago