Headline

Utang Luar Negeri RI Naik 2,9% Jadi US$326,3 Miliar

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat, posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada akhir kuartal I 2017 mencapai US$326,3 miliar, tumbuh 2,9 persen year-on-year (yoy) atau sedikit meningkat dibanding kuartal sebelumnya yang tumbuh sebesar 2 persen (yoy).

Seperti dikutip dari laman BI, di Jakarta, Selasa, 16 Mei 2017 menyebutkan, berdasarkan kelompok peminjam, peningkatan ULN tersebut dipengaruhi oleh lebih kecilnya kontraksi pertumbuhan ULN swasta pada kuartal I 2017 yang minus 3,6 persen (yoy) dibanding kuartal sebelumnya minus 5,5 persen (yoy).

Sementara itu, ULN sektor publik tumbuh melambat dari 11 persen (yoy) pada kuartal sebelumnya menjadi 10 persen (yoy). Pada akhir kuartal I 2017, posisi ULN sektor publik tercatat sebesar US$166,5 miliar (51 persen dari total ULN), sementara posisi ULN sektor swasta tercatat sebesar US$159,9 miliar (49 persen dari total ULN).

Dengan perkembangan tersebut, rasio ULN Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) pada akhir kuartal I 2017 tercatat relatif stabil di kisaran 34 persen sebagaimana pada akhir kuartal IV 2016, namun menurun jika dibandingkan dengan kuartal I 2016 yang sebesar 37 persen.

Berdasarkan jangka waktu asal, pertumbuhan ULN jangka panjang melambat, sementara pertumbuhan ULN jangka pendek meningkat. Posisi ULN jangka panjang yang mendominasi ULN Indonesia pada akhir kuartal I 2017 tercatat sebesar US$282,4 miliar (86,5 persen dari total ULN) atau tumbuh 1,1 persen (yoy), sedikit melambat dibandingkan kuartal IV 2016 yang tumbuh sebesar 1,5 persen (yoy).

Sementara itu, posisi ULN berjangka pendek pada akhir kuartal I 2017 tercatat sebesar US$43,9 miliar (13,5 persen dari total ULN) atau tumbuh 16,3 persen (yoy), meningkat dibandingkan dengan kuartal IV 2016 yang tumbuh sebesar 6 persen (yoy). Sejalan dengan peningkatan ULN jangka pendek tersebut, rasio utang jangka pendek terhadap cadangan devisa sedikit meningkat dari 35,3 persen pada kuartal IV 2016 menjadi 36,1 persen pada kuartal I 2017.

Menurut sektor ekonomi, posisi ULN swasta pada akhir kuartal I 2017 terkonsentrasi di sektor keuangan, industri pengolahan, pertambangan, serta listrik, gas dan air bersih. Pangsa ULN keempat sektor tersebut terhadap total ULN swasta mencapai 76,5 persen.

Pertumbuhan tahunan ULN sektor industri pengolahan dan sektor listrik, gas & air bersih meningkat dibandingkan dengan kuartal IV 2016, sementara ULN sektor pertambangan dan sektor keuangan masih mengalami kontraksi pertumbuhan. BI memandang perkembangan ULN tetap sehat, namun terus mewaspadai risikonya terhadap perekonomian nasional.

Bank Sentral juga terus memantau perkembangan ULN, khususnya ULN sektor swasta. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan keyakinan bahwa ULN dapat berperan secara optimal dalam mendukung pembiayaan pembangunan tanpa menimbulkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas makroekonomi. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

OJK Ungkap Dampak Negatif Perbedaan Inklusi dan Literasi Keuangan Indonesia

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyoroti pentingnya peningkatan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia… Read More

1 min ago

Sektor Otomotif Lesu, Adira Finance Banting Setir

Bandung - PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) mengambil langkah agresif untuk mengatasi… Read More

25 mins ago

Investor Simak! 3 Sentimen Berikut Bakal Pengaruhi Gerak IHSG Pekan Ini

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pelemahan yang signifikan pada periode pekan lalu… Read More

45 mins ago

OJK Terbitkan POJK Tentang Kegiatan Usaha Bulion, Ini Isinya

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 17 Tahun… Read More

54 mins ago

BRI Blokir 3.003 Rekening yang Terindikasi Judi Online

Jakarta — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemerintah untuk memberantas aktivitas… Read More

1 hour ago

Sentimen Trump Picu Penguatan Rupiah di Awal Pekan

Jakarta - Rupiah diperkirakan akan mengalami penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini, Senin, 18… Read More

2 hours ago