Moneter dan Fiskal

Utang Luar Negeri Perbankan Nasional Naik Jadi USD34 Miliar per Agustus 2025

Poin Penting

  • Utang luar negeri perbankan nasional naik menjadi USD34 miliar per Agustus 2025, meningkat tipis dari bulan sebelumnya sebesar USD33,85 miliar.
  • Bank swasta nasional mendominasi ULN, dengan nilai mencapai USD21,12 miliar atau sekitar Rp350 triliun.
  • ULN swasta masih terkontraksi 1,1 persen (yoy), terutama disumbang oleh penurunan ULN sektor non-keuangan dan perlambatan pertumbuhan sektor keuangan.

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat Utang Luar Negeri (ULN) perbankan nasional mencapai USD34,00 miliar hingga Agustus 2025. Angka ini naik tipis dibandingkan bulan sebelumnya sebesar USD33,85 miliar.

Berdasarkan buku Statistik Utang Luar Negeri Indonesia (SULNI) edisi Oktober 2025, ULN perbankan terbesar berasal dari bank swasta nasional senilai USD21,12 miliar atau Rp350,12 triliun (asumsi kurs Rp16.580/USD). Angka ini naik dibandingkan Juli 2025 yang senilai USD20,72 miliar.

Kemudian, bank pelat merah (BUMN) mencatat ULN sebesar USD6,86 miliar atau sekitar Rp113,72 triliun. ULN tersebut menurun tipis dibandingkan bulan sebelumnya USD6,90 miliar.

Sementara itu, bank swasta asing memiliki ULN USD382 juta atau Rp6,33 triliun atau naik dari Juli 2025 yang waktu itu sebesar USD367 juta. Sementara bank swasta campuran mencatat USD5,62 miliar atau Rp93,16 triliun, menurun dari bulan sebelumnya yang sebesar USD5,86 miliar.

Baca juga: Posisi ULN Perbankan Juli 2025 USD33,65 Miliar, Swasta Nasional Paling Dominan

Adapun ULN swasta melanjutkan kontraksi pertumbuhan. Posisi ULN swasta tercatat sebesar USD194,2 miliar, atau mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 1,1 persen yoy pada Agustus 2025, lebih besar dibandingkan kontraksi bulan sebelumnya sebesar 0,2 persen yoy.

Perkembangan ULN swasta tersebut bersumber dari ULN bukan lembaga keuangan (non financial corporations) yang terkontraksi sebesar 1,6 persen yoy dan ULN lembaga keuangan (financial corporations) yang tumbuh melambat menjadi sebesar 0,8 persen yoy.

Baca juga: Utang Luar Negeri Perbankan RI Naik Jadi USD33,99 Miliar per Juni 2025

Berdasarkan sektor ekonomi, ULN swasta terbesar berasal dari sektor industri pengolahan, jasa keuangan dan asuransi, pengadaan listrik dan gas, serta pertambangan & penggalian, dengan pangsa mencapai 81,2 persen terhadap total ULN swasta. (*)

Editor: Yulian Saputra

Irawati

Recent Posts

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

41 mins ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

41 mins ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

4 hours ago

Dukung Pemulihan, BTN Salurkan Bantuan Rp13,17 Miliar untuk Korban Bencana Sumatra

Poin Penting BTN telah menyalurkan total bantuan Rp13,17 miliar melalui Program TJSL untuk korban bencana… Read More

6 hours ago

Obligasi Hijau, Langkah Pollux Hotels Menembus Pembiayaan Berkelanjutan

Poin Penting Pollux Hotels Group menerbitkan obligasi berkelanjutan perdana dengan penjaminan penuh dan tanpa syarat… Read More

19 hours ago

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

1 day ago