Jakarta – Masalah yang dihadapi Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera semakin pelik. Salah satu pemegang polis, Jaka Irwanta menegaskan para pemegang polis sepakat untuk membubarkan manajemen Bumiputera yang ada saat ini.
Alasannya, selain tidak bisa memberi jalan keluar terhadap klaim-klaim nasabah, manajemen Bumiputera saat ini dinilai tidak memenuhi persyaratan yang tercantum dalam Anggaran Dasar AJB Bumiputera maupun Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 87 tahun 2019 tentang perusahaan asuransi berbentuk usaha bersama.
“Anggota BPA juga telah selesai masa tugasnya. Tidak ada upaya untuk melaksanakan peringatan OJK untuk membentuk panitia pemilihan RUA/BPA. Tidak ada agenda usaha apapun untuk bisa mengurai klaim pemegang polis,” ujarnya di Jakarta, Selasa, 2 Februari 2020.
Karena tak kunjung menemui titik terang terkait pembayaran klaimnya, Jaka beserta yang lainnya yang tergabung dalam Perhimpunan Pemegang Polis Bumiputera kemudian membubarkan manajemen perusahaan asuransi mutual ini, yang terdiri dari direksi, komisaris, dan BPA.
Demi mendapatkan hak-haknya, para pemegang polis telah menyiapkan anggaran dasar Bumiputera yang baru, beserta nama calon direksi dan komisioner yang di klaim lebih profesional.
“Serta program rencana kerja penyelamatan untuk pembayaran klaim. Betul, nanti kita ajukan fit and proper test untuk manajemen ke OJK IKNB (industri keuangan non bank),” tambah Jaka.
Saat ini, Perkumpulan Pemegang Polis Bumiputera sepakat menunjuk 11 nama yang akan menduduki kursi BPA atau Rapat Umum Anggota (RUA) yang baru sesuai dengan anggaran dasar AJB Bumiputera 1912 dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (*) Bagus Kasanjanu
Jakarta - Orderkuota berkolaborasi dengan Nobu meluncurkan Madera, sebuah rekening digital serba bisa. Peluncuran Madera… Read More
Jakarta - Presiden RI Prabowo Subianto memulai lawatan kenegaraan perdana ke sejumlah negara, antara lain… Read More
Jakarta - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) mendukung program pemerintah dalam menyediakan makanan bergizi… Read More
Jakarta – Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi berkomitmen penuh untuk mendongkrak rasio kepesertaan masyarakat… Read More
Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI mencatat penerimaan pajak hingga Oktober 2024 mencapai Rp1.517,53 triliun,… Read More
Jakarta - Presiden RI Prabowo Subianto memulai kunjungan kerja luar negeri perdananya, dengan mengunjungi sejumlah negara… Read More
View Comments
Usir aja itu pimpinan bumi putra gak tanggung jawan, itu pencuri uang kita
Saya pemegang 2 polis asuransi seumur hidup prima, dan sdh mengajukan klaim penebusan 1 thn yl. Setuju bubarkan saja itu direksi, komisaris dan BPA Bumiputera 1912. Lalu bentuk manajemen baru.
Saya pemegang Polis, sudah 2 thn mengajukan klaim asuransi bumiputera sampai saat ini realisasi pembayaran,
Sebagai salah satu pemegang polis klaim habis kontrak tahun 2018,berharap agar klaim kontrak untuk segera dibayarkan ,apabila tidak Kami siap bersama nasabah lainya untuk demo besar besaran
Aku pasrahkan semua pada kuasa Allah SWT karena negara juga gk bisa lindungi rakyatnya. Mau bubar atau hancur terserah....
Klim asuransi saya sdh jatuh tempo tahun lalu,,,tapi kosong melompong padahal uang itu sdh 17 tanun saya tabung untuk persiapan anak kuliah tahun ini ,terutama sekali untuk membeli motor untuk berangkat kuliah yang jaraknya 10 km...tolong kembalikan uang anak kami....
Secara tidak langsung keterlambatan pembayaran klaim menghambat peningkatan SDM bangsa
Keenakan klo hanya diusir atau dibubarkan. Suruh memgembalikan gajinya krn kerjanya tdk beres. Polis saya yg selesai tahun 2018 belum dibayarkan.
Suami saya juga pemegang polis lunas dan telah mengajukan klaim 2 tahun lalu sampai sekarang belum dibayar, bagi kami siapa pun manajemen nya bertanggung jawab atas klaim yang harus dibayar dengan cepat
Setuju, dibubarkan saja , saya juga pemegang polis ada tiga polis yg satu sudah tj 2 tahu, tp blm ada realisasi pembayaran yg satu untuk warisan yg satu untuk biaya pendidikan. Direksi, komisaris dan BPA ngolor waktu saja. Kasihan uang rakyat kecil.