News Update

Usai Pasar, Gerakan Pakai Masker Mulai Masuki Pesantren

Jakarta – Gerakan Pakai Masker (GPM) memulai babak baru dalam upayanya melakukan edukasi masyarakat agar semakin disiplin memakai masker.

Setelah dua bulan ini melakukan Penyuluhan untuk Pedagang Pasar di 9.200 pasar tradisional di Indonesia, saat ini GPM mulai masuki pesantren.

Sigit Pramono, inisiator sekaligus Ketua GPM menyampaikan GPM ingin santri-santri di pesantren mulai sadar akan pentingnya memakai masker sehingga terbebas mengurangi risiko penularan Covid-19.

“Mengapa harus pakai masker? Karena ini adalah upaya minimal yang bisa dilakukan masyarakat untuk menekan penyebaran. Risiko penularan bisa ditekan mencapai 75% apabila masyarakat tertib menggunakan masker,” katanya.

GPM juga menilai adanya dukungan banyak pihak berperan menghentikan penyebaran Covid-19 semakin baik, di antaranya Mandiri Syariah dan Rumah Zakat.

Bentuk dukungan Mandiri Syariah disampaikan melalui penyediaan masker sejumlah hampir 18.000 yang akan dibagikan kepada santri di sembilan pondok pesantren.

Direktur Mandiri Syariah Anton Sukarna menyampaikan Mandiri Syariah memiliki semangat kepedulian yang sama dalam mengedukasi umat agar disiplin mematuhi protokol kesehatan pencegahah Covid. 

“Social movement memakai masker di lingkungan Pesantren ini diharapkan dapat menjadi reminder sekaligus lifestyle bagi adik-adik dan pengurus pesantren di Indonesia agar disiplin menjaga kesehatan di tengah pandemi,” ujarnya.

Sementara itu Dr. Mohammad Haris (Gus Haris), pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong di Probolinggo, Jawa Timur menyampaikan dukungannya akan GPM.

“Pengasuh  Pondok Pesantren mendukung upaya pencegahan penularan Covid 19 melalui Gerakan Pakai Masker. Pondok Pesantren harus terus meningkatkan kepatuhan penerapan kesehatan agar tidak menjadi klaster penularan Covid 19.  Edukasi untuk mengikuti protokol kesehatan ketat salah satunya memakai masker yang benar menjadi hal yang sangat penting,” katanya.

Adapun Rumah Zakat yang sejak awal sudah memulai pembuatan masker ketika  Covid-19 kali pertama muncul di Wuhan, Tiongkok, juga terlibat dalam kolaborasi ini. 

Nur Efendi, CEO Rumah Zakat menilai masker sebagai alat pelindung diri dan pencegahan Covid 19 sehingga menjadi sangat penting. 

“Tidak hanya pesantren dan masyarakat terhindar dari Covid 19 namun jangka panjangnya dapat memajukan perekonomian warga, Desa Berdaya dalam membangun Badan Usaha Milik Masyarakat (BUMMAS) dengan beragam unit usaha,” ucapnya. (*)

Dwitya Putra

Recent Posts

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

6 mins ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

26 mins ago

BTN Raih Sertifikat Predikat Platinum Green Building

Suasana saat penyerahan sertifikat Predikat Platinum Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) Jakarta.… Read More

27 mins ago

BI Catat DPK Tumbuh 6 Persen per Oktober 2024, Ditopang Korporasi

Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Oktober 2024 mencapai Rp8.460,6 triliun,… Read More

54 mins ago

Apindo Tolak Kenaikan PPN 12 Persen: Ancam Daya Beli dan Pertumbuhan Ekonomi

Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menolak rencana pemerintah menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More

1 hour ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Ditutup Menghijau ke Level 7.195

Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Jumat, 22 November 2024, ditutup… Read More

1 hour ago