Jakarta–HSBC Indonesia setelah resmi menggabungkan PT Bank Ekonomi Raharja membentuk PT Bank HSBC Indonesia mencatatkan modalnya pada angka Rp14 triliun.
“Setelah marger dari cabang asing HSBC dan Bank Ekonomi Raharja, saat ini modal kita berada di hampir Rp14 triliun,” ungkap Presiden Direktur Bank HSBC Indonesia, Sumit Dutta di Gedung World Trade Center 1, Jakarta, Selasa, 9 Mei 2017.
Ia menambahkan, dalam lima tahun ke depan pihaknya berencana meningkatkan portofolio kredit infrastruktur, serta fokus pada pembiayaan segmen ritel dan UMKM.
Menurut Sumit, induk usaha The Hong Kong and Shanghai Banking (HSBC) baru saja menambahkan modal sebesar US$1 miliar atau setara Rp13,3 triliun pada awal April 2017 sebelum peresmian integrasi dua bank tersebut pada 17 April 2017.
“Alasan kami menambah modal satu miliar dolar AS untuk dapat meningkatkan usaha di Indonesia dan juga memperkuat bisnis kami karena jaringan cabang kami semakin banyak. Tambahan modal itu akan memperkuat kredit ritel, UMKM, pengelolaan dana nasabah kaya (wealth management) dan kredit korporasi,” jelas Sumit. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Page: 1 2
Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan bahwa sejumlah barang dan jasa, seperti… Read More
Jakarta - Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia Paus Fransiskus kembali mengecam serangan militer Israel di jalur… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibukan naik 0,98 persen ke level 7.052,02… Read More
Jakarta – Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)… Read More
Jakarta - Harga emas Antam atau bersertifikat PT Aneka Tambang hari ini, Senin, 23 Desember… Read More
Jakarta – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) buka suara terkait dengan transaksi Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS)… Read More