Jakarta – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini (16/1) diprediksi masih akan menguat terbatas seiring dengan selesainya kesepakatan dagang antara AS dan Tiongkok untuk fase pertama.
Hal tersebut disampaikan Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra kepada infobanknews. Ia menyebut, penandatanganan kesepakatan dagang yang dilakukan kemarin malam cukup memberikan sentimen positif ke aset risiko.
“Hanya saja poin AS tidak akan menghapus semua tarif impor barang China hingga Deal fase 2 dan Deal 1 tereksekusi dengan baik, menjadi kekhawatiran pasar. Tarif ini bisa menganggu negosiasi selanjutnya,” jelas Ariston di Jakarta Senin 16 Januari 2020.
Meski begitu, menurutnya secara keseluruhan rupiah bisa menguat seharian terhadap dollar AS. Ariston menilai, tingkat imbal hasil obligasi AS yang menurun pada kemarin bisa membantu penguatan juga selain sentimen positif dari penandatanganan kesepakatan dagang.
“USD terhadap IDR berpotensi bergerak di kisaran 13.630/US$ hingga 13.730/US$,” tukas Ariston.
Sebagai informasi, pada perdagangan pagi hari ini (16/1) Kurs Rupiah berada di level Rp13.670/US$ posisi tersebut menguat bila dibandingkan pada penutupan perdagangan kemarin (15/1) yang masih berada di level Rp13.695/US$.
Sedangkan berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (16/1) kurs rupiah berada pada posisi Rp13.658/ US$ terlihat menguat dari posisi Rp13.706/US$ pada perdagangan kemarin (15/1). (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta - Presiden Direktur Sompo Insurance, Eric Nemitz, menyoroti pentingnya penerapan asuransi wajib pihak ketiga… Read More
Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More
Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengapresiasi kesiapan PLN dalam… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan telah melaporkan hingga 20 Desember 2024, Indonesia Anti-Scam… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) membidik penambahan sebanyak dua juta investor di pasar… Read More