Kredit BNI Tumbuh 15,6% di Kuartal III 2018
Jakarta — PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) berniat mengubah porsi kredit korporasinya dengan menggeser kredit infrastruktur ke sektor perkebunan. Hal ini guna mengantisipasi menurunnya permintaan kredit infrastruktur seiring dengan selesainya proyek pembangunan pada Pemerintahan Presiden Jokowi.
“Pada sektor infrastruktur ini sudah mau selesai pada masa pembangunan pemerintah. Jadi kita coba cari pasar kredit lain yang menguntungkan untuk antisipasi agar tetap eksis,” ungkap Direktur Bisnis Menengah BNI Putratama Wahju Setyawan di Kantor Pusat Bank BNI, Jakarta Rabu 8 November 2017.
Baca juga: BNI Berniat Akuisisi Fintech Guna Hadapi Persaingan
Putrama mengaku, pihaknya pada saat ini mengincar sektor perkebunan yang dirasa sangat potensial, hal tersebut seiring dengan harga komoditas yang membaik akhir-akhir ini. Selain itu, dirinya juga menilai pembiayaan melalui sektor perkebunan beresiko rendah.
Sebagai informasi, BNI sepanjang kuartal III-2017 telah menyalurkan kredit sebesar Rp421,41 triliun atau mengalami pertumbuhan 13,3 persen bila dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya. Adapun, kredit ke sektor perkebunan sebesar Rp86,72 triliun pada akhir September tahun ini atau sekitar 34,5 persen dari total kredit korporasi BNI. (*)
Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More