Jakarta — PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) berniat mengubah porsi kredit korporasinya dengan menggeser kredit infrastruktur ke sektor perkebunan. Hal ini guna mengantisipasi menurunnya permintaan kredit infrastruktur seiring dengan selesainya proyek pembangunan pada Pemerintahan Presiden Jokowi.
“Pada sektor infrastruktur ini sudah mau selesai pada masa pembangunan pemerintah. Jadi kita coba cari pasar kredit lain yang menguntungkan untuk antisipasi agar tetap eksis,” ungkap Direktur Bisnis Menengah BNI Putratama Wahju Setyawan di Kantor Pusat Bank BNI, Jakarta Rabu 8 November 2017.
Baca juga: BNI Berniat Akuisisi Fintech Guna Hadapi Persaingan
Putrama mengaku, pihaknya pada saat ini mengincar sektor perkebunan yang dirasa sangat potensial, hal tersebut seiring dengan harga komoditas yang membaik akhir-akhir ini. Selain itu, dirinya juga menilai pembiayaan melalui sektor perkebunan beresiko rendah.
Sebagai informasi, BNI sepanjang kuartal III-2017 telah menyalurkan kredit sebesar Rp421,41 triliun atau mengalami pertumbuhan 13,3 persen bila dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya. Adapun, kredit ke sektor perkebunan sebesar Rp86,72 triliun pada akhir September tahun ini atau sekitar 34,5 persen dari total kredit korporasi BNI. (*)
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More