Internasional

Usai Dilarang Main TikTok, Kini Warga AS Serbu Aplikasi Xiaohongshu

Jakarta – Para pengguna TikTok di Amerika Serikat berbondong-bondong beralih ke aplikasi media sosial asal China bernama Xiaohongshu. Hal ini terjadi setelah meningkatnya upaya pelarangan TikTok oleh pemerintah AS kepada warganya.

Sejak Senin, 13 Januari 2025, Xiaohongshu telah menjadi aplikasi gratis yang paling banyak diunduh warga AS di App Store Apple.

Xiaohongshu, yang dalam bahasa Inggris berarti “Buku Merah Kecil” adalah aplikasi media sosial China yang menggabungkan fungsi e-commerce, video pendek, dan pesan.

Pakar Marketing Media Sosial Natalie Sijing Li mengatakan, upaya pelarangan aplikasi TikTok yang dilakukan pemerintah AS menjadikan warga AS beralih menggunkan media sosial seperti Xiaohongshu

“Sementara pemerintah Amerika mempertimbangkan melarang TikTok, aplikasi media sosial China lainnya yang disebut “Xiaohongshu” menjadi yang paling banyak diunduh saat ini di Amerika,” jelasnya, dikutip VOA Indonesia, Rabu, 15 Januari 2025.

Baca juga : Gegara Ini, TikTok Mau PHK Ratusan Karyawan Global

Diketahui, Hakim Mahkamah Agung AS akan mengeluarkan keputusan yang menetapkan TikTok harus dipisahkan dari perusahaan induknya di China, ByteDance, pada 19 Januari atau menghadapi pelarangan di AS karena masalah keamanan nasional.

Mengenal Xiaohongshu

Natalie menambahkan, Xiaohongshu sendiri diciptakan pada tahun 2013, pada saat banyak orang China mulai bepergian ke luar negeri. “Aplikasi ini menyediakan platform bagi pengguna untuk mengulas produk atau berbagi pengalaman belanja mereka dari luar negeri,” katanya.

Dalam beberapa tahun terakhir, aplikasi ini telah menarik warga di China dan wilayah serta negara lain yang memiliki diaspora Tionghoa, seperti Malaysia dan Taiwan. 

Pengguna aktif bulanan “Xiaohongshu” saat ini mencapai 300 juta orang, yang sebagian besar adalah perempuan muda yang menggunakannya sebagai mesin pencari de-facto untuk rekomendasi produk, perjalanan, dan restoran, serta tutorial tata rias dan perawatan kulit.

Pengguna “Xiaohongshu” di China sejauh ini menyambut baik para pengguna baru asal Amerika, di mana banyak yang menawarkan diri untuk mengajari mereka bahasa Mandarin.

Baca juga : TikTok Gugat AS Soal UU Pengoperasian Aplikasi

Ada pula yang menawarkan tips untuk menavigasi internet China, memperingatkan pengguna baru untuk tidak menyebutkan atau mendiskusikan apa pun yang dianggap sensitif secara politis karena mungkin akan disensor.

“Ketika Anda membuka aplikasi ini, Anda dapat melihat tata letaknya yang sangat mirip dengan Pinterest. Saat Anda menggulir, Anda akan melihat konten dengan foto atau video dengan judul yang menarik, dan algoritma aplikasi menentukan konten apa yang akan Anda lihat berdasarkan profil dan minat Anda,” kata Natalie.

Tunduk pada Sensor

Tetapi sebagaimana kebanyakan aplikasi dan layanan internet di China, “Xiaohongshu” tunduk pada sensor.

Platform media sosial biasanya memberlakukan sensor dengan menghapus atau memblokir konten yang dianggap sensitif secara politik pemerintah China. Sebagian besar layanan Barat seperti Google dan Facebook diblokir di China.

Meskipun Xiaohongshu telah mengalami peningkatan jumlah pengguna, masih belum jelas apakah aplikasi ini akan menjadi pengganti yang berkelanjutan untuk TikTok, yang telah menciptakan ekosistem yang memungkinkan meluasnya e-commerce dan periklanan. (*)

Editor: Yulian Saputra

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Bukalapak Masih Punya Sisa Dana IPO Rp9,33 Triliun, Intip Rincian Penggunaannya

Jakarta - PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) masih memiliki sisa dana hasil penawaran umum perdana saham… Read More

3 hours ago

BI Catat Kredit Perbankan Sepanjang 2024 Tumbuh 10,39 Persen

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan kredit perbankan di sepanjang 2024 sebesar 10,39 persen secara tahunan… Read More

3 hours ago

Suku Bunga BI Dipangkas, Saham Big Banks Kompak Ngegas

Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini, 15 Januari 2025 ditutup melesat… Read More

4 hours ago

Panin Dai-ichi Life Bayar Klaim Rp6 Miliar kepada Ahli Waris di Jakarta

Jakarta - Panin Dai-ichi Life membayarkan klaim tutup usia sebesar Rp6 miliar kepada perwakilan ahli… Read More

4 hours ago

Gara-gara Ini, BI Turunkan Proyeksi Ekonomi RI 2025 jadi 4,7-5,5 Persen

Jakarta - Bank Indonesia (BI) merevisi ke bawah proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2025. Gubernur… Read More

4 hours ago

Bos BI Beberkan Alasan Pangkas Suku Bunga Acuan jadi 5,75 Persen

Jakarta – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo membeberkan alasan memangkas suku bunga acuan atau BI-Rate sebesar… Read More

4 hours ago