Jakarta – Harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengalami penguatan 5,62 persen menjadi Rp94 dari Rp89 per saham pada penutupan perdagangan sesi I hari ini (14/12) atau meningkat 5 poin.
Bahkan, saham GOTO sempat menyentuh harga tertinggi di level Rp97 per saham, dengan level terendah hari ini pada posisi Rp91 per saham.
Di mana, nilai transaksi saham GOTO tercatat Rp552,56 miliar, dengan frekuensi sebanyak 31 ribu kali, dan volume perdagangan mencapai 5,88 miliar saham.
Baca juga: Bayar Rp23 T ke Tokopedia, TikTok Shop Akhirnya Beroperasi di RI
Sebelumnya, Direktur Utama PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), Patrick Sugito Walujo, diketahui telah melakukan transaksi pembelian saham Perseroan sebanyak 56,18 juta lembar saham.
“Jumlah saham yang dibeli, 56.180.000 lembar saham seri A yang merupakan saham yang diperoleh melalui transaksi pasar reguler di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau setara dengan 0,005 persen dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan,” ucap Patrick dalam Keterbukaan Informasi BEI dikutip, 14 Desember 2023.
Baca juga: TikTok Shop Buka Lagi, Menteri Teten Wanti-Wanti 5 Hal Penting Ini
Patrick Sugito Walujo, menjelaskan bahwa transaksi pembelian saham tersebut dilaksanakan melalui pasar reguler pada Rabu (13/12), dengan rata-rata harga pembelian senilai Rp89 per saham.
“Transaksi pembelian saham dilakukan untuk tujuan investasi pribadi. Status kepemilikan saham langsung,” imbuhnya. (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta – Ekonom Senior Core Indonesia Hendri Saparini mengatakan masih terdapat gap yang tinggi antara kebutuhan pendanaan… Read More
Suasana saat penantanganan kerja sama Bank Mandiri dengan PT Delta Mitra Sejahtera dengan membangun 1.012… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut kinerja pasar modal Indonesia masih akan mengalami… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyesuaikan jadwal operasional kantor cabang sepanjang periode… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (19/12) kembali ditutup merah ke… Read More
Jakarta - Senior Ekonom INDEF Tauhid Ahmad menilai, perlambatan ekonomi dua negara adidaya, yakni Amerika… Read More