News Update

Urgensi Penerapan Teknologi oleh BPR dalam Peningkatan Tata Kelola

Bali- Bank perekonomian rakyat (BPR) didorong untuk meningkatkan tata kelola, kepatuhan, dan daya saing. Terkait hal itu, BPR Kanti menggelar talkshow bertema “Teknologi dan Ekosistem untuk Perbankan yang Berdaya Saing”, pada 27 Agustus 2025, di Pusdiklat BPR Kanti, Gianyar, Bali.

Pada kesempatan ini juga diluncurkan buku Teknologi Pengaturan dan Pengawasan Perbankan (Regtech dan Suptech), karya Roberto Akyuwen. Kegiatan ini dilaksanakan BPR Kanti bekerja sama dengan PT Infobank Digital Inisiatif Asia (Infobank Digital) member of Infobank Media Group.

Dalam sambutannya, Made Arya Amitabha, Direktur Utama BPR Kanti mengatakan, BPR Kanti cukup sering menginisiasi forum-forum dan diskusi untuk BPR. Hal ini menjadi upaya untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing BPR.

“Talkshow yang diadakan kali ini cukup penting. Karena, BPR perlu terus meningkatkan tata kelola dan kepatuhan terhadap regulasi. Pelaksanaan hal itu bisa dilakukan melalui pengembangan teknologi, yang membuat makin efisien dan efektif,” terang Amithaba.

Baca juga: BPR Kanti Gelar BPR Forum dan Talkshow Perbankan yang Berdaya Saing

YB Handaru Purnasakti, Deputi Direktur Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali dalam sambutannya mengatakan, sebagai regulator OJK pun terus memperbarui regulasi dan pengawasannya. Hal itu disesuaikan dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan industri.

Handaru juga menyampaikan pentingnya forum-forum seperti yang diinisiasi oleh BPR Kanti ini. Namun, ia menyampaikan forum ini jangan hanya menjadi tempat diskusi semata, namun juga bisa menjadi langkah nyata bagi penguatan BPR.

“Terkait BPR, OJK mendorong tiga hal utama. Yakni, mendorong penguatan dan daya saing BPR, pengembangan digitalisasi yang terukur, dan perlindungan konsumen yang sempurna,” jelas Handaru.

Sementara itu dalam sesi talkshow hadir sebagai pembicara Roberto Akyuwen sebagai penulis buku, dan Riza Kristanto, CCO PT CLIK. Pada sesi ini Roberto menekankan pentingnya implementasi teknologi pengaturan atau regulatory technology (regtech) oleh pelaku jasa keuangan, dan supervisory technology (suptech) yang dilakukan oleh otoritas akan mendorong industri keuangan dan perbankan di Tanah Air akan semakin maju, baik dari sisi bisnis maupun pengelolaan.

Baca juga: DPR Dukung BPR Perkuat Pembiayaan UMKM, Minta OJK Longgarkan Aturan

“Implementasi regtech oleh pelaku jasa keuangan, dan suptech oleh pihak otoritas di Indonesia tergolong baik. Artinya, tidak selambat negara maju karena konservatif, dan negara miskin karena keterbatasan anggaran,” jelas Roberto

Reza pun menyampaikan hal yang sama. Menurut Reza, penggunaan teknologi dalam pengelolaan bank tentu akan meningkatkan tata kelola dan kepatuhan bank terhadap regulasi, serta mitigasi risiko. Pengelolaan bisnis pun bisa berjalan lebih cepat dan efisien. (*) Wahyu Arip Oktapian

Galih Pratama

Recent Posts

Balikkan Keadaan, Emiten PEHA Kantongi Laba Bersih Rp7,7 M di September 2025

Poin Penting PT Phapros Tbk (PEHA) mencetak laba bersih Rp7,7 miliar per September 2025, berbalik… Read More

43 mins ago

Unilever Bakal Tebar Dividen Interim Rp3,30 Triliun, Catat Tanggalnya!

Poin Penting Unilever Indonesia membagikan dividen interim 2025 sebesar Rp3,30 triliun atau Rp87 per saham,… Read More

49 mins ago

Hadapi Disrupsi Global, Dua Isu Ini Menjadi Sorotan dalam IFAC Connect Asia Pacific 2025

Poin Penting IFAC menekankan pentingnya kolaborasi regional untuk memperkuat profesi akuntansi di Asia Pasifik, termasuk… Read More

1 hour ago

BAKN DPR Minta Aturan Larangan KUR bagi ASN Ditinjau Ulang, Ini Alasannya

Poin Penting BAKN DPR RI mendorong peninjauan ulang aturan KUR, khususnya agar ASN golongan rendah… Read More

2 hours ago

IHSG Sesi I Ditutup Menguat ke 8.655 dan Cetak ATH Baru, Ini Pendorongnya

Poin Penting IHSG menguat ke 8.655,97 dan sempat mencetak ATH baru di level 8.689, didorong… Read More

3 hours ago

Konsumsi Produk Halal 2026 Diproyeksi Tumbuh 5,88 Persen Jadi USD259,8 Miliar

Poin Penting Konsumsi rumah tangga menguat jelang akhir 2025, didorong kenaikan penjualan ritel dan IKK… Read More

4 hours ago