Perbankan

Urgensi BSI Perkuat Modal Lewat Right Issue di Akhir Tahun

Jakarta – Bank Syariah Indonesia (BSI) dinilai memiliki urgensi untuk memperkuat permodalan pada tahun ini melalui rights issue, guna memperdalam penetrasi bisnis perseroan seiring perkembangan ekonomi ke depan.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengakui, bahwa rasio kecukupan modal perseroan berada di bawah rata-rata industri. Oleh sebab itu, BSI berencana untuk melaksanakan rights issue pada kuartal-IV 2022.

“Perseroan akan melakukan rights issue senilai Rp5 triliun yang digunakan untuk ekspansi bisnis. Nilai tersebut seiring dengan target pertumbuhan pembiayaan perseroan yang cukup tinggi,” ujar Hery dalam keterangan resmi, Rabu, 12 Oktober 2022.

BSI juga memproyeksikan pertumbuhan pembiayaan dengan compound annual growth rate (CAGR) lebih dari 15% sampai 2025.

Nominal saham baru yang diterbitkan mencapai Rp500 per saham, sementara harga pelaksanaan belum ditentukan. BRIS juga menyebutkan memiliki visi untuk menjadi top 10 Global Sharia Bank dengan aspirasi aset Rp500 triliun pada 2025 dan return on equity (ROE) lebih dari 18%.

“Untuk mencapai aspirasi visi tersebut, perseroan melakukan ekspansi pertumbuhan baik secara organik maupun anorganik,” ungkapnya.

Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan salah satu tujuan rights issue BRIS adalah memenuhi aturan free float atau saham publik. Sebagaimana diketahui, batas minimal saham publik yang beredar adalah 7,5%. Saat ini free float BRIS baru sekitar 7,08%.

Adapun belum lama ini, BSI telah mendapatkan dukungan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI untuk menambah permodalan. Komisi VI DPR meminta BSI mempercepat aksi korporasi menerbitkan saham baru atau rights issue untuk meningkatkan rasio CAR menjadi lebih dari 22%.

“Komisi VI DPR RI meminta BSI untuk mempercepat aksi korporasi dalam rangka peningkatan capital adequacy ratio [CAR] agar dapat meningkatkan fungsi intermediasi dan mampu bersaing dengan bank lainnya,” kata Ketua Komisi VI DPR M. Sarmuji.

Sebagai informasi, per semester-I 2022, pembiayaan BSI tumbuh 18,55% secara tahunan (yoy) menjadi Rp191,29 triliun. pembiayaan mikro tumbuh 31,13% yoy, konsumer naik 21,66% yoy, wholesale 20,34% yoy, pembiayaan kartu 22,87% yoy dan gadai emas bertumbuh 20,07% yoy. Dalam keterbukaan informasi, BRIS akan menambah modal dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 6 miliar saham. (*) Irawati

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Laba BCA Digital Terbang 532,7 Persen per September 2024, Ini Pendorongnya

Jakarta - PT Bank Digital BCA (BCA Digital) berhasil mencatatkan kinerja keuangan impresif pada kuartal… Read More

11 mins ago

Kinerja Positif, Seabank Salurkan Kredit Rp50 Triliun Lebih per Kuartal III 2024

Jakarta - PT Bank Seabank Indonesia atau SeaBank kembali mencatat kinerja keuangan yang positif, ditandai… Read More

21 mins ago

Naik 16,54 Persen, Impor RI Oktober 2024 Tembus USD21,94 Miliar

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan impor pada Oktober 2024 sebesar USD21,94 miliar atau naik 16,54… Read More

33 mins ago

Bank Banten Ungkap Rencana Take Over Kredit ASN di Kabupaten Lebak dan Kota Serang

Serang - PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten) berencana mengambil alih (take over)… Read More

50 mins ago

Ekspor RI Naik 10,69 Persen jadi USD24,41 Miliar di Oktober 2024

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekspor pada Oktober 2024 mengalami peningkatan. Tercatat, nilai ekspor Oktober… Read More

1 hour ago

Neraca Perdagangan RI Oktober 2024 Surplus USD2,48 Miliar

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2024 mencatatkan surplus sebesar USD2,48… Read More

1 hour ago