URBN Incar Perusahaan Properti di Jakarta

Jakarta – Pengembang properti penyedia hunian berkonsep Transit Oriented Development (TOD), PT Urban Jakarta Propertindo Tbk (URBN) sedang fokus untuk memulai proses akuisisi atas sebuah perusahaan properti yang memiliki proyek di tengah Jakarta.

Menurut Presiden Direktur URBN, Paulus Nurwadono, perusahaan properti yang akan diakuisisi berada di sekitar Jalan MT Haryono, Jakarta Selatan atau berdekatan dengan stasiun Light Rail Transit (LRT).

“Sehingga, lokasi ini sangat mungkin untuk dikembangkan menggunakan konsep TOD,” ujar Paulus di Jakarta, Senin, 25 November 2019.

Paulus meyakini, pasca pengambil-alihan perusahaan tersebut, maka profil usaha URBN akan semakin kuat dan menjadikan Perseroan sebagai perusahaa properti yang fokus pada pengembangan kawasan berkonsep TOD.

“Saat ini Perseroan memiliki fundamental yang semakin kuat, bukan hanya dalam hal keuangan, namun juga arah serta strategi bisnis,” ucapnya.

Sebagaimana diketahui, URBN telah mengakuisisi area-area komersial di proyek-proyek KSO dengan PT Adhi Commuter Properti, yaitu area komersial di proyek Gateway Park dan Urban Signature.

URBN juga mempertahankan kepemilikan atas area komersial di proyek Urban Sky dan Urban Suites. Sehingga, saat ini luas area komersial yang dikuasai mencapai 32.000 meter persegi.

Dari sisi kinerja, aset perusahaan sendiri tercatat meningkat dari Rp1,62 triliun pada Desember 2018 menjadi Rp1,77 triliun pada September 2019, namun nilai kewajiban (liabilitas) perusahaan tetap sebesar Rp541 miliar. Total ekuitas perusahaan juga tercatat meningkat dari Rp1,08 triliun menjadi Rp1,23 triliun.

“Kondisi itu menunjukkan sehatnya neraca keuangan kami. Meskipun nilai aset kami meningkat, namun dampaknya minim terhadap liabilitas,” ujar Paulus.

Paulus menjelaskan, URBN mencatatkan pendapatan optimal dengan penjualan unit dalam jumlah besar (bulk) atas Apartemen Urban Sky dan menjual secara ritel untuk proyek lain. Pendapatan pada 2018 melonjak 822 persen dibandingkan 2017 dan laba bersih melambung 360 persen.

Perseroan mencatat pendapatan Rp306,57 miliar pada periode Januari September 2019 atau meroket 381 persen (year-on-year). Lonjakan pendapatan URBN, terutama ditopang penjualan apartemen yang naik 534 persen menjadi Rp249,77 miliar, sehingga penjualan apartemen itu menyumbang 81,47 persen terhadap total pendapatan.

Seiring kenaikan pendapatan tersebut, lanjut Paulus, beban pokok pendapatan URBN meningkat menjadi Rp211,73 miliar, namun Perseroan tetap mampu membukukan laba bruto Rp94,83 miliar atau meningkat 219 (yoy). Pada periode Januari-September 2019, URBN membukukan laba bersih Rp85,67 miliar atau meningkat 466 persen dibandingkan periode yang sama 2018. (*)

Dwitya Putra

Recent Posts

Obligasi Hijau, Langkah Pollux Hotels Menembus Pembiayaan Berkelanjutan

Poin Penting Pollux Hotels Group menerbitkan obligasi berkelanjutan perdana dengan penjaminan penuh dan tanpa syarat… Read More

11 hours ago

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

16 hours ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

17 hours ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

18 hours ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

19 hours ago

Libur Nataru Aman di Jalan, Simak Tips Berkendara Jauh dengan Kendaraan Pribadi

Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More

1 day ago