BI: Pertumbuhan Ekonomi 5,06% Dibawah Ekspektasi
Jakarta–Pertumbuhan ekonomi berdasarkan realisasi APBN-P 2015 per 22 Januari 2016 tercatat lebih tinggi, yakni sebesar 4,74%, dibandingkan dengan APBN-P per 31 Desember 2015. Data terbaru ini menyebut, ada perkembangan realisasi indikator ekonomi makro terhadap tahun 2015. Selain pertumbuhan ekonomi, data inflasi, harga minyak serta lifting minyak dan gas juga mengalami perbaikan.
Berdasarkan update realisasi APBN-P 2015 per 22 Januari 2016, angka inflasi mencapai 3,35%. Tingkat inflasi ini terutama dipengaruhi oleh penurunan harga BBM bersubsidi maupun non-subsidi, angkutan, dan terjaganya pasokan barang kebutuhan pokok masyarakat.
Sementara, untuk harga minyak, dari target US$60 per barel terealisasi di angka US$49,2 per barel. Selanjutnya, lifting minyak yang ditargetkan 825 ribu per hari dengan realisasi sementara 779,0 ribu perhari berubah menjadi 777,6 ribu per hari. Perubahan juga terjadi pada realisasi lifting gas yang mencapai 1.195,4 ribu barel setara minyak per hari atau di bawah target APBNP tahun 2015 yang sebesar 1.221,0 ribu barel setara minyak per hari.
Menurut data update tersebut, defisit anggaran mengalami penurunan menjadi 2,56% terhadap PDB. Menurunnya defisit disokong dari peningkatan penerimaan perpajakan dan belanja non K/L.
Yang tidak mengalami perubahan dari data 31 Desember 2015 adalah tingkat suku bunga SPN 3 bulan yaitu 5,97% dan nilai tukar yaitu Rp13.392/USD.(*) Ria Martati
Poin Penting 1,56 juta kendaraan meninggalkan Jabotabek selama H-7 hingga H+1 Natal 2025, naik 16,21… Read More
Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Harga emas Galeri24, UBS, dan Antam kompak naik pada perdagangan Sabtu, 27 Desember… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More