Warga berjalan di atas sampah kayu gelondongan pascabanjir bandang di Desa Aek Garoga, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Sabtu (29/11/2025). (Foto:Antara)
Poin Penting
Jakarta – Proses pencarian dan evakuasi korban banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatra Utara (Sumut), dan Sumatra Barat (Sumbar) terus diperkuat seiring bertambahnya jumlah korban jiwa. Hingga laporan terbaru Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) diterima di Jakarta pada Senin (1/12) total korban meninggal dunia mencapai 442 jiwa.
“Sementara itu untuk total korban hilang di tiga provinsi mencapai 402 jiwa,” kata Kepala BNPB Suharyanto dalam keterangannya, dilansir ANTARA, Senin, 1 Desember 2025.
Baca juga: Bantu Warga Terdampak Banjir-Longsor di Sumatra, Bank Mandiri Salurkan 2.000 Paket Bantuan
Dari Pos Pendukung Nasional di Tapanuli Utara, Suharyanto menyampaikan bahwa Sumut menjadi wilayah dengan jumlah korban meninggal terbanyak, yakni 217 jiwa. Angka tersebut bertambah setelah tim SAR gabungan menemukan korban-korban yang sebelumnya dilaporkan hilang.
Korban meninggal tersebar di berbagai daerah, meliputi Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Kota Sibolga, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Pakpak Barat, Kota Padang Sidempuan, Deli Serdang, dan Nias.
Selain itu, sebanyak 209 orang dilaporkan masih hilang di provinsi tersebut, berdasarkan laporan keluarga kepada posko-posko darurat bencana.
BNPB juga mencatat ribuan warga terpaksa mengungsi akibat dampak banjir dan longsor. Di Sumut, jumlah pengungsi mencapai ribuan jiwa yang tersebar di sejumlah wilayah, antara lain 3.600 jiwa di Tapanuli Utara, 1.659 jiwa di Tapanuli Tengah, 4.661 jiwa di Tapanuli Selatan, 4.456 jiwa di Kota Sibolga, 2.200 jiwa di Humbang Hasundutan, dan 1.378 jiwa di Mandailing Natal.
Baca juga: Dugaan Pembalakan Liar Mencuat, DPR Dorong Investigasi Banjir dan Longsor di Sumatra
Sementara itu di Aceh, jumlah korban meninggal dunia tercatat 96 jiwa, dengan 75 orang masih dinyatakan hilang.
Dampak bencana meluas di 11 kabupaten/kota, meliputi Bener Meriah, Aceh Tengah, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Tenggara, Aceh Utara, Aceh Timur, Lhokseumawe, Gayo Lues, Subulussalam, dan Nagan Raya. Total pengungsi mencapai sekitar 62.000 kepala keluarga
Adapun di Sumbar, BNPB melaporkan 129 korban meninggal dunia, 118 orang hilang, dan16 lainnya mengalami luka-luka.
Para korban tersebar di berbagai daerah, mulai dari Kabupaten Agam, Kota Padang Panjang, Kota Padang, Padang Pariaman, Tanah Datar, Pasaman Barat, Solok, Kota Solok, dan Pesisir Selatan. Total pengungsi mencapai 77.918 jiwa.
Baca juga: Banjir Sumatra, Dony Oskaria Minta BUMN Turun Tangan dan Kapolda Usut Pembalakan Liar
BNPB menegaskan bahwa pemerintah daerah bersama TNI–Polri, Basarnas, kementerian/lembaga terkait, serta para relawan terus mengerahkan seluruh sumber daya yang ada.
Fokus utama saat ini adalah mempercepat pencarian korban, memenuhi kebutuhan dasar pengungsi, dan membuka akses ke wilayah-wilayah yang masih terisolasi hingga Senin atau hari ke tujuh status darurat bencana. (*)
Poin Penting IHSG menguat ke 8.655,97 dan sempat mencetak ATH baru di level 8.689, didorong… Read More
Poin Penting Konsumsi rumah tangga menguat jelang akhir 2025, didorong kenaikan penjualan ritel dan IKK… Read More
Poin Penting Kementerian PKP tengah memetakan kebutuhan hunian bagi korban banjir bandang di Sumatra melalui… Read More
Poin Penting Livin’ Fest 2025 resmi digelar di Denpasar pada 4-7 Desember 2025, menghadirkan 115… Read More
Poin Penting Rupiah berpotensi menguat didorong ekspektasi kuat pasar bahwa The Fed akan memangkas suku… Read More
Poin Penting Pertamina EP memperkuat praktik keberlanjutan dan transparansi, yang mengantarkan perusahaan meraih peringkat Bronze… Read More