Moneter dan Fiskal

UOB Prediksi The Fed Pangkas Suku Bunga jadi 3,25 Persen hingga 2026

Jakarta – Bank UOB Indonesia memprediksi bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed) bakal kembali memangkas suku bunga acuannya 25 basis poin (bps) hingga akhir tahun ini. Yang kemudian, dilanjutkan kembali pemangkasan sebesar 100 bps secara kumulatif pada tahun depan.

“Jadi ambang batas atas akan turun jadi 4,5 persen. Tahun depan akan jadi 3,5 persen, lalu the final cut di awal 2026 menjadi 3,25 persen,” sebut Ekonom Asean dari UOB, Enrico Tanuwidjaja, pada konferensi pers UOB Economic Outlook 2025 di Jakarta, Rabu, 25 September 2024. 

Sebagai informasi, sebelumnya pada Rabu (18/9/2024), The Fed telah memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin (bps) ke kisaran 4,75 persen sampai 5,00 persen.

Namun demikian, Enrico mewanti-wanti bahwa dunia saat ini sedang tidak dihadapkan oleh risiko resesi yang tinggi. Ia katakan jika resesi tinggi terjadi sebanyak tiga kali, saat sebelum Covid-19, yakni pada 2001 dan 2008, serta saat masa awal pandemi Covid-19.

Baca juga : Suku Bunga BI dan The Fed Dipangkas, Mandiri Sekuritas Pede IHSG di Level 8.000

“Kali ini penurunan (suku bunga) mungkin akan sedikit interstate. Barangkali dia turun, lalu berhenti sejenak dan turun lagi kalau ekonominya dalam kondisi berisiko. Tapi kalau masih kuat (ekonomi), dia akan cut dan mungkin harus naik lagi,” jelasnya. 

Kondisi tersebut, ia katakan, berkaitan dengan risiko fiskal AS. Oleh karenanya, ia jelaskan bahwa poin berikutnya yang harus diperhatikan adalah pada 5 November 2024 saat Pilpres AS. Saat presiden Donald Trump terpilih di 2017, globalisasi terpantau stagnan di waktu tersebut.

Ini dikarenakan saat itu, semua negara hanya memerhatikan kepentingannya sendiri. Selain itu, ia juga mengapresiasi inisiasi Bank Indonesia (BI) yang mencuri start lebih awal dalam rangka menstimulusisasi moneter, agar ekonomi Indonesia bisa bersiap untuk bertransisi, mengingat ada jeda waktu efek kebijakan penurunan suku bunga terhadap perekonomian.

Baca juga : BI dan The Fed Kompak Pangkas Suku Bunga, Ekonom Bilang Begini

Untuk suku bunga acuan BI (BI Rate), pihaknya pun berpandangan bahwa pemangkasan suku bunga di bulan September akan berlanjut, sedikitnya satu kali lagi di kuartal empat. Pihaknya memprediksi pada akhir 2025, suku bunga acuan BI akan berada di kisaran level 4,75 persen.

“Dan untuk long term, mungkin ada di kisaran 4 persen sampai 4,25 persen. Dengan catatan target inflasi Indonesia sudah diturunkan dari 2-4 persen jadi 1,5-3,5 persen,” tegasnya.

“Mencari kepercayaan pasar bahwa kebijakan moneter kita bisa berhasil menjaga ekspektasi inflasi untuk tidak bergejolak terlalu tinggi,” pungkas Enrico. (*) Steven Widjaja

Galih Pratama

Recent Posts

Stasiun Whoosh Karawang Dibuka 24 Desember, Perjalanan Jakarta-Karawang Hanya 15 Menit

Jakarta - Stasiun Whoosh Karawang akan resmi melayani penumpang mulai 24 Desember 2024. Pembukaan ini… Read More

5 hours ago

Pemerintah Targetkan Revisi Aturan DHE SDA Terbit pada Januari 2025

Jakarta – Pemerintah tengah mempersiapkan aturan mengenai revisi kebijakan Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam (SDA)… Read More

9 hours ago

Ekspansi Bisnis, J Trust Bank Tambah Kantor Cabang Baru di Bali

Jakarta - PT Bank JTrust Indonesia Tbk (J Trust Bank) terus melakukan ekspansi bisnis dengan memperluas… Read More

9 hours ago

BI Uji Coba Penerapan QRIS Tap Berbasis NFC untuk Pembayaran Lebih Cepat dan Praktis

Jakarta – Bank Indonesia (BI) bersama Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) pionir layanan dan Perum DAMRI… Read More

10 hours ago

Bank Mandiri Salurkan Rp3 Triliun untuk Pemberdayaan Ekonomi Perempuan

Jakarta – Bank Mandiri kembali menegaskan komitmennya dalam pemberdayaan ekonomi perempuan melalui kolaborasi strategis dengan… Read More

11 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Bertahan di Zona Hijau ke Level 6.983

Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (20/12) kembali ditutup bertahan pada… Read More

11 hours ago