Jakarta – PT Bank UOB Indonesia (UOB Indonesia) memproyeksikan perekonomian Indonesia masih dapat tumbuh positif hingga tahun 2019 mendatang hal tersebut seiring dengan stabilitas ekonomi yang masih terjaga.
Head of Economic & Research UOB Indonesia Enrico Tanuwidjaja menyebutkan, angka pertumbuhan ekonomi Indonesia masih dapat tumbuh minimal 5,2%.
“Pada 2019 ini gambarannya saya rangkum pertumbuhan ekonomi kita under bottom rise 5,2% dan maksimal 5,4%,” kata Enrico di Jakarta, Rabu 19 Desember 2018,
Dirinya menyebut perekonomian Indonesia masih sangat dipengaruhi oleh ketidakpastian global salah satunya mengenai perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok. Oleh karena itu pemerintah diharapkan tetap mengantisipasi hal tersebut.
Tak hanya itu, Enrico juga menyebut, stabilitas inflasi juga diharap masih akan terjaga dikisaran 3%, namun menurutnya dengan adanya tahun politik, angka inflasi masih akan naik tipis pada tahun 2019.
“Inflasi masih optimis tahun depan kisaran 3,9%,” tukas Enrico.
Sebagai informasi, angka prediksi tersebut nampaknya masih lebih rendah tipis bila dibandingkan dengan target yang dicanangkan Pemerintah melalui RAPBN 2019 yang ditargetkan mampu tumbuh 5,3 persen. Sedangkan pada tahun ini pemerintah mematok pertumbuhan 5,4 persen.(*)
Jakarta - Perusahaan pembiayaan PT Home Credit Indonesia (Home Credit) terus berupaya meningkatkan inklusi keuangan… Read More
Jakarta - Hilirisasi nikel di Pulau Obi, Maluku Utara membuat ekonomi desa sekitar tumbuh dua… Read More
Jakarta - Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mendukung langkah Induk Koperasi Unit Desa (Inkud)… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) untuk pertama kalinya menggelar kompetisi Runvestasi pada… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memberi tanggapan terkait penutupan Indeks Harga Saham Gabungan… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Self-Regulatory Organization (SRO), dengan dukungan dari Otoritas… Read More