News Update

UOB Group Cetak Laba Bersih S$4,07 Miliar

Jakarta – UOB Group yang berfokus pada ASEAN mencatatkan laba bersih senilai S$4,07 miliar untuk tahun keuangan 2021. Di tengah membaiknya lingkungan operasi (operating environment) serta pertumbuhan yang sehat dari kegiatan bisnis dan belanja konsumen, UOB Group mencatatkan performa yang kuat di seluruh segmen dan kawasan selama tahun tersebut.

Di sepanjang tahun 2021, pendapatan biaya UOB Group mencapai S$2,41 miliar menyusul performa baik dari layanan pengelolaan kekayaan (wealth management) dan pinjaman. Margin bunga bersih tetap stabil pada posisi 1,56% di tengah suku bunga yang rendah dan dengan pengelolaan neraca yang proaktif. Kualitas aset juga terjaga dengan rasio kredit bermasalah (NPL) yang stabil di angka 1,6%.

Wee Ee Cheong, Deputy Chairman and Chief Executive Officer, UOB, mengatakan, lingkungan operasional secara keseluruhan telah stabil memasuki tahun ketiga pandemi. Peningkatan laba bersih sebesar 40% tidak lepas dari pulihnya pertumbuhan ekonomi, kegiatan bisnis serta sentimen konsumen.

“Kami mencermati pemulihan yang signifikan di Asia Tenggara kendati tingkat pemilihan berbeda antar negara. Kepercayaan kami terhadap kawasan dipertegas upaya yang konsisten untuk memperdalam waralaba nasabah kami serta dalam berinvestasi pada sistem dan perangkat lunak untuk menangani sejumlah nasabah baru besar yang diharapkan, melalui akuisisi dan pertumbuhan yang organik,” jelas Wee Ee Cheong pada keterangannya, di Jakarta.

Selanjutnya, pendapatan Wholesale Banking UOB Group juga tercatat meningkat sebesar 8% menjadi S$4,39 miliar di tengah membaiknya sentimen bisnis karena waralaba klien yang kuat dari UOB Group mendorong pertumbuhan biaya dan pinjaman dari korporasi besar dan klien institusi. Pendapatan antar negara tumbuh sebesar 10% seiring dengan pulihnya dunia usaha menjelang akhir tahun serta upaya nasabah untuk terus memanfaatkan kemampuan konektivitas UOB Group di kawasan.

Pendapatan Group Retail bertahan di angka S$4,11 miliar seiring dengan pemulihan yang kuat dalam layanan pengelolaan kekayaan dan pemanfaatan kartu kredit yang membantu mengatasi dampak dari margin yang semakin menipis. Secara khusus, aset yang dikelola dari nasabah kelas atas mencapai S$139 miliar dan 57% nya berasal dari nasabah luar negeri yang dilayani oleh jaringan pusat pengelolaan kekayaan UOB Group di Asia Tenggara.

Akuisisi yang dilakukan UOB Group baru-baru ini terhadap bisnis konsumer Citigroup di Indonesia, Malaysia, Thailand dan Vietnam akan mempercepat upaya untuk meningkatkan profitabilitas melalui perluasan basis nasabah serta melalui sinergi bisnis.

“Peluang untuk mengakuisisi bisnis nasabah Citigroup di Indonesia, Malaysia, Thailand dan Vietnam datang pada saat yang tepat dengan strategi tepat yang diterapkan. Dengan tunduk pada persetujuan regulator, akuisisi ini akan memperluas basis nasabah kami di empat negara tersebut. Pada saat yang sama, kami terus berinvestasi dalam berbagai kapabilitas seperti rantai pasokan, keberlanjutan, serta digitalisasi untuk memanfaatkan tren struktural yang mendorong pertumbuhan di kawasan,” tambah Wee Ee Cheong (*)

 

Editor: Rezkiana Nisaputra

Evan Yulian

Recent Posts

Jasa Marga Catat 1,5 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek hingga H+1 Natal 2025

Poin Penting 1,56 juta kendaraan meninggalkan Jabotabek selama H-7 hingga H+1 Natal 2025, naik 16,21… Read More

12 hours ago

Ada Fitur Auto DCA Explore Plans di PINTU, Simak Manfaatnya Buat Investor

Poin Penting PINTU meluncurkan fitur Auto DCA Explore Plans untuk memudahkan investor berinvestasi rutin dengan… Read More

15 hours ago

Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi, Siapa Paling Tinggi?

Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More

18 hours ago

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

19 hours ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

19 hours ago

Harga Emas Antam, Galeri24, dan UBS Hari Ini Kompak Naik, Cek Rinciannya

Poin Penting Harga emas Galeri24, UBS, dan Antam kompak naik pada perdagangan Sabtu, 27 Desember… Read More

20 hours ago