Categories: Moneter dan Fiskal

UOB: Ekonomi Tumbuh Moderat, Rupiah Akan Mencapai Rp13.600

Pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh melambat, dan akan sanga sulit mencapai pertumbuhan 5% di akhir tahun. 

Jakarta–Pertumbuhan ekonomi Indonesia kembali melambat dari 4,72% pada triwulan pertama 2015 menjadi hanya 4.67% pada triwulan kedua 2015. Ini menjadi pertumbuhan terendah sejak triwulan ketiga 2009.

Ho Woei Chen, economist UOB mengungkapkan, pertumbuhan yang moderat ini memang sesuai dengan ekspektasi pasar. Ketika terjadi kontraksi ekspor menjadi minus 0.13% pada triwulan kedua 2015, dari -0.85% pada triwulan pertama 2015, komponen PDB lainnya juga mencatatkan penurunan.

Indikator lainnya, konsumsi rumah tangga menjadi pendorong pelemahan dengan pengeluaran mencapai 4.97% dibandingkan 5.01% di triwulan sebelumnya.. Belanja pemerintah tumbuh moderate menjadi 2.28% dari 2.71% di triwulan I 2015. Begitu juga dengan fixed investment yang melemah sebesar 3.55% dibandingkan triwulan pertama 2015 yang sebesar 4.29%.

Import mengalami peningkatan sebesar 6.85% pada triwulan kedua 2015 dibandingkan dengan posisi triwulan pertama 2015 yang minus 2.27%, yang merefleksikan melemahnya konsumsi dan permintaan ekspor.

Menurut Ho Woei Chen, tanpa adanya perbaikan di sektor komoditas, akselerasi pengeluaran fiskal menjadi krusial untuk mendukung pertumbuhan yang kuat di paruh kedua tahun ini. Kendati, PDB diprediksi menguat di sisa dua triwulan terakhir 2015. Diakhir tahun ini, pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan akan mencapai 5.0% masih diwarnai dengan berbagai tantangan ditengah kondisi yang ada saat ini.

Ditengah pertumbuhan yang melambat, Bank Indonesia akan sulit menurunkan suku bunga dalam waktu dekat. Inflasi juga masih akan berfluktuasi dalam jangka pendek dengan nilai tukar rupiah yang tetap dalam tekanan. Dengan kondisi ini, akan sangat sulit bagi BI melakukan pemangkasan BI rate.

Rupiah telah terdepresiasi hingga 16% terhadap dolar  sejak tren penurunan yang terjadi di April 2014. Rupiah nyaris menyentuh angka tertinggi sebesar Rp13.544 pada Juli 2015. Angka tersebut telah melewati target awal.

“Kami memperkirakan, rupiah akan berada di kisaran Rp13.600 pada akhir 2015 dan menjadi Rp13. 700 di kuartal pertama 2016” pungkas Ho Woei Chen

Apriyani

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

13 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

13 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

13 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

15 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

15 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

18 hours ago