Jakarta–PT United Tractors Tbk (UNTR) optimis bisa membukukan penjualan sebanyak 2 ribu unit kendaran alat berat di tahun ini, meskipun penjualan perseroan masih sedikit melambat.
Keoptimisan tersebut kata Corporate Secretary United Tractors, Sara Lubis, lantaran sampai dengan April 2016 pihaknya sudah bisa menjual sebanyak 689 unit.
“Tahun ini target kita 2 ribu unit. Sampai April kan kami sudah jual 689 unit. Jadi kita masih optimis mencapai 2 ribu unit,” ujar Sara tadi malam.
Adapun target penjualan kendaraan alat berat tersebut lanjutnya akan difokuskan pada sektor konstruksi. Pasalnya ditengah pembangunan infrastruktur yang tengah didorong pemerintah, kebutuhan alat berat akan ikut meningkat.
Sementara penjualan disektor pertambangan diperkirakan masih akan menurun seiring masih anjloknya harga batu bara.
“Sebanyak 40-50% dari sektor konstruksi. Tahun lalu kontruksi 30 sampai 35% dari produksi. Tambang tahun lalu 25 sampai 30%. Tahun ini mungkin tambang hanya 20 sampai 25%,” imbuhnya.
Diluar itu, menurutnya ada beberapa faktor yang diyakini akan mendorong penjualan, salah satunya faktor cuaca. Dimana ketika telah memasuki musim kemarau diyakini penjualan akan meningkat. Pasalnya selama musim penghujan rata-rata alat berat tidak terpakai.
“Kalau cuaca itu enggak banyak ujan, maka alat bisa lebih banyak dipakai. Jadi permintaan lebih banyak. Nah kalau di kuartal I kan lebih banyak hujan, maka biasanya delivery belum terlalu gencar,” tukasnya. (*) Dwitya Putra
Editor: Paulus Yoga
Jakarta - Kinerja fungsi intermediasi Bank Jasa Jakarta (Bank Saqu) menunjukkan hasil yang sangat baik… Read More
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia untuk mendukung upaya PBB dalam mewujudkan perdamaian dan keadilan internasional. Termasuk… Read More
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding paylater atau Buy Now Pay Later (BNPL) di perbankan… Read More
Jakarta - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menargetkan jumlah agen asuransi umum mencapai 500 ribu… Read More
Jakarta – Di tengah fenomena makan tabungan alias mantab akhir-akhir ini, pertumbuhan antara ‘orang-orang tajir’… Read More
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut tren pertumbuhan UMKM cenderung melambat, sejalan dengan risiko kredit UMKM… Read More