Otomotif

United E-Motor Dukung IBC Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik

Jakarta – PT Terang Dunia Internusa (TDI) mendukung langkah Indonesia Battery Corporation (IBC) dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik. Produsen United E-Motor ini menandatangani kerja sama dengan IBC, sebagai bagian komitmen pengembangan Battery Asset Management Service (BAMS).

BAMS digagas sebagai sebuah platform yang dapat mengakomodasi pengguna motor listrik berbagai merek, termasuk motor listrik konversi. BAMS akan menyediakan baterai, swapping dan charging station, serta aplikasi Internet of Things (IoT) yang bisa digunakan berbagai merek motor listrik.

Kehadiran BAMS diharapkan bisa membantu mempercepatan adopsi dan pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia. Selama ini, salah satu kendala yang dihadapi adalah perbedaan ekosistem motor listrik. Melalui BAMS, Indonesia ditargekan bisa memproduksi 21 ribu battery pack.

”Nantinya ini dapat digunakan oleh berbagai merek motor listrik termasuk United E-Motor,”ujar Direktur PT TDI Henry Mulyadi dalam keterangan resmi, dikutip Senin, 19 Juni 2023.

Henry menambahkan, selaras dengan kesepakatan yang telah ditandatangani, PT TDI berkomitmen mendukung program integrasi ekosistem kendaraan listrik yang digagas IBC tersebut. IBC sendiri merupakan konsorsium baterai EV dibawah naungan Holding BUMN Pertambangan (MIND ID).

“Langkah ini merupakan komitmen jangka panjang dari PT Terang Dunia Internusa untuk mendukung penuh program pemerintah. Kami mendukung kebijakan memajukan industri dan masyarakat Indonesia. Bersaing secara global dan membuat langit Indonesia lebih biru,” pungkas Henry.

Sebelumnya, dalam penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) dengan beberapa brand atau produsen motor listrik pada 12 Juni lalu, Direktur Utama IBC Toto Nugroho mengatakan, kerja sama ini menjadi bagian komitmen pemerintah serta institusi terkait dalam menghadapi tantangan besar terkait pengembangan ekosistem kendaraan listrik, yaitu infrastruktur untuk menjadi lebih terintegrasi.

”Hal ini mengindikasikan kesulitan bagaimana kita mengembangkan infrastruktur untuk charging dan swapping ke depan. Diketahui bahwa baterai dari motor listrik itu 40% biayanya ada di situ. Jadi kalau kita bisa melakukan kavling terhadap baterai motor listrik, itu tentunya akan mengurangi biaya konsumen,” jelasnya. (*) Ari Astriawan

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

21 mins ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

53 mins ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

20 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

20 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

20 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

22 hours ago