Jakarta – Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) menyayangkan peristiwa yang tengah berlangsung di Gaza, Palestina yang saat ini mendapat gempuran dari Israel.
Melansir Reuters pada Kamis, 23 November 2023, Israel saat ini memfokuskan serangan mereka ke markas Hamas di Gaza. Meskipun begitu, Gaza sendiri memiliki total populasi mencapai 2,1 juta jiwa, termasuk anak-anak.
Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell menyebut kepada PBB bahwa saat ini, Gaza menjadi tempat tinggal paling berbahaya bagi anak-anak. Data menyebut setidaknya ada 5.300 anak Palestina di Gaza yang terbunuh akibat serangan Israel.
Baca juga: Israel-Hamas Resmi Gencatan Senjata Sementara di Gaza, Ini Isi Kesepakatannya
“Kerugian sebenarnya dari perang di Palestina dan Israel ini diukur dari nyawa anak-anak. Mereka yang hilang akibat kekerasan dan mereka yang selamanya berubah karenanya. Tanpa adanya akhir dari pertempuran dan akses kemanusiaan yang penuh, kerugian yang ditimbulkan akan terus meningkat secara eksponensial,” ungkap Russell.
Situasi di Gaza memang akan negatif bagi anak-anak. Russell menjelaskan, dampak kekerasan yang dilakukan terhadap anak sangatlah besar, tidak pandang bulu, dan tidak proporsional.
Selaras dengan ucapan Russell, Direktur Eksekutif Entitas PBB untuk Kesetaraan Jender dan Pemberdayaan Perempuan (UN Women) Sima Bahous juga mengkhawatirkan dampak serangan Israel terhadap masyarakat di Palestina, khususnya terhadap ibu yang memiliki anak di sana.
“Perempuan di Gaza mengatakan kepada kami bahwa mereka berdoa untuk perdamaian, namun jika perdamaian tidak tercapai, mereka berdoa agar kematian segera terjadi, saat mereka tidur, dengan anak-anak mereka di gendongan mereka,” terang Bahous.
Baca juga: Imbas Perang Lawan Hamas, Angka Pengangguran Israel Melonjak 9,6 Persen
Bahous merasa kalau orang-orang seharusnya merasa malu karena secara tidak langsung membiarkan para ibu bisa sampai berdoa seperti itu.
Pada Rabu, 22 November 2023, Israel menyetujui gencatan senjata dengan Hamas selama 4 hari untuk membiarkan bantuan kemanusiaan masuk dan membebaskan sedikitnya 50 sandera yang ditahan oleh militan dengan imbalan sedikitnya 150 warga Palestina yang dipenjara di Israel.
Meskipun demikian, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kalau agresi mereka terhadap Hamas akan terus berjalan, meskipun gencatan senjata tengah berlangsung. (*) Mohammad Adrianto Sukarso
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More