Jakarta – Bank terbesar Swiss, UBS, dilaporkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 20% sampai 30% dari total jumlah pekerjanya. PHK massal ini rencananya akan dilakukan setelah proses akuisisi Credit Suisse oleh UBS rampung.
Seperti diketahui, UBS setuju untuk membeli kompetitornya, Credit Suisse dengan harga 3 miliar franc Swiss atau setara USD3,3 miliar melalui kesepakatan yang dirancang oleh pemerintah Swiss, bank sentral Swiss, dan regulator untuk menghindari krisis stabilitas sistem keuangan nasional.
Dikutip dari surat kabar Swiss Sonntagszeitung, yang mendapatkan informasi dari seorang manajer senior UBS, pengakuisisi Credit Suisse itu menargetkan memangkas sebanyak 36.000 karyawan UBS secara global. Sementara dikutip dari Bloomberg (3/4/23), sebanyak 11.000 pegawainya di Swiss akan terkena PHK. UBS dan Credit Suisse tercatat mempekerjakan hampir 125.000 karyawan di akhir tahun lalu.
Jumlah target pegawai yang akan di-PHK ini terpantau lebih besar ketimbang yang ditargetkan Credit Suisse sebelum akuisisi di bulan lalu, dengan jumlah sebanyak 9.000 pegawai.
UBS akan segera mengadakan pembicaraan lanjutan untuk mengakhiri kesepakatan akuisisi yang akan membuat UBS menjadi pengendali mayoritas di bank investasi Credit Suisse. Steven Widjaja
Poin Penting BTN telah menyalurkan total bantuan Rp13,17 miliar melalui Program TJSL untuk korban bencana… Read More
Poin Penting Pollux Hotels Group menerbitkan obligasi berkelanjutan perdana dengan penjaminan penuh dan tanpa syarat… Read More
Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More
Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More
Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More
Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More