Moneter dan Fiskal

Uang Primer Adjusted Oktober 2025 Tumbuh Melambat Jadi Rp2.117,6 Triliun

Poin Penting

  • Uang primer (M0) adjusted pada Oktober 2025 tumbuh 14,4 persen yoy menjadi Rp2.117,6 triliun, melambat dari 18,6 persen yoy pada bulan sebelumnya.
  • Pertumbuhan M0 dipengaruhi oleh kenaikan giro bank umum di BI sebesar 27,1 persen yoy dan uang kartal beredar 13,4 persen yoy.
  • Sejak Januari 2025, BI menerapkan metode M0 adjusted untuk mencerminkan dampak kebijakan likuiditas dan insentif moneter terhadap uang primer.

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat uang primer (M0) adjusted pada Oktober 2025 tumbuh 14,4 persen secara tahunan (year on year/yoy) atau menjadi Rp2.117,6 triliun.

Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso mengatakan angka tersebut tumbuh melambat dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar18,6 persen yoy.

“Uang Primer (M0) Adjusted pada Oktober 2025 tumbuh 14,4 persen yoy, melanjutkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 18,6 persen yoy, sehingga tercatat sebesar Rp2.117,6 triliun,” kata Denny dalam keterangan resmi, dikutip, Senin, 10 November 2025.

Baca juga: Pemerintah dan BI Matangkan RUU Redenominasi Rupiah, Ini Penjelasannya

Denny menjelaskan, perkembangan ini dipengaruhi oleh pertumbuhan giro bank umum di BI adjusted sebesar 27,1 persen yoy dan uang kartal yang diedarkan sebesar 13,4 persen yoy. 

Selanjutnya, berdasark­an faktor yang memengaruhinya, pertumbuhan M0 Adjusted telah mempertimbangkan dampak pemberian insentif likuiditas (pengendalian moneter adjusted).

Baca juga: BI: Modal Asing Keluar RI Capai Rp4,58 Triliun di Awal November 2025

Sebagai informasi, uang primer adjusted menggambarkan perkembangan uang primer yang telah mengisolasi dampak penurunan giro bank di BI akibat pemberian insentif likuiditas.

Adapun mulai Januari 2025, BI melakukan penyesuaian perhitungan M0 adjusted untuk memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai perkembangan uang primer dan pengaruh dari kebijakan likuiditas yang dilakukan oleh BI. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

IHSG Sesi I Ditutup Menguat ke 8.655 dan Cetak ATH Baru, Ini Pendorongnya

Poin Penting IHSG menguat ke 8.655,97 dan sempat mencetak ATH baru di level 8.689, didorong… Read More

45 mins ago

Konsumsi Produk Halal 2026 Diproyeksi Tumbuh 5,88 Persen Jadi USD259,8 Miliar

Poin Penting Konsumsi rumah tangga menguat jelang akhir 2025, didorong kenaikan penjualan ritel dan IKK… Read More

2 hours ago

Menteri Ara Siapkan Ratusan Rumah RISHA untuk Korban Banjir Bandang Sumatra, Ini Detailnya

Poin Penting Kementerian PKP tengah memetakan kebutuhan hunian bagi korban banjir bandang di Sumatra melalui… Read More

2 hours ago

Livin’ Fest 2025 Resmi Hadir di Bali, Bank Mandiri Dorong UMKM dan Industri Kreatif

Poin Penting Livin’ Fest 2025 resmi digelar di Denpasar pada 4-7 Desember 2025, menghadirkan 115… Read More

3 hours ago

Sentimen The Fed Bisa Topang Rupiah, Ini Proyeksi Pergerakannya

Poin Penting Rupiah berpotensi menguat didorong ekspektasi kuat pasar bahwa The Fed akan memangkas suku… Read More

3 hours ago

Komitmen Pertamina EP Jalankan Praktik Keberlanjutan dan Transparansi Data

Poin Penting Pertamina EP memperkuat praktik keberlanjutan dan transparansi, yang mengantarkan perusahaan meraih peringkat Bronze… Read More

3 hours ago