News Update

Uang Beredar Tumbuh Melambat pada November 2017

Jakarta – Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) kembali melambat pada November 2017.

Mengutip situs BI, Jumat, posisi M2 tercatat sebanyak Rp5.320,0 triliun atau tumbuh 9,3% (yoy), lebih rendah dibanding dengan bulan sebelumnya yang tumbuh 10,6% (yoy).

Perlambatan pertumbuhan M2 terjadi pada seluruh komponennya. Komponen uang beredar dalam arti sempit (M1) tumbuh melambat dari 16,0% (yoy) pada Oktober 2017 menjadi 13,1% (yoy) dan komponen uang kuasi tumbuh melambat dari 8,7% (yoy) menjadi 7,9% (yoy).

BI mencatat, faktor-faktor yang mempengaruhi perlambatan pertunbuahan M2 adanya kontraksi operasi keuangan Pemerintah Pusat (Pempus), perlambatan pertumbuhan kredit, dan perlambatan pertumbuhan aktiva luar negri bersih.

Untuk kontraksi operasi keuangan Pempus tercermin dari kewajiban Bank Indonesia dan perbankan kepada Pempus yang tumbuh meningkat dari 9,8% (yoy) pada Oktober 2017 menjadi 25,5% (yoy) pada November 2017.

Disisi lain kredit yang disalurkan perbankan pada akhir November 2017 tercatat Rp4.635,0 triliun atau tumbuh 7,4% (yoy), lebih rendah dibandingkan bulan Oktober 2017 yang tumbuh 8,1% (yoy).

Sementara itu, aktiva luar negeri bersih tumbuh melambat dari 18,1% (yoy) pada Oktober 2017 menjadi 17,2% (yoy) pada November.

Berbicara suku bunga kredit dan suku bunga simpanan berjangka kembali turun. Hal itu mencerminkan masih berlangsungnya transmisi penurunan suku bunga kebijakan BI (BI 7-Day Reverse Repo).

Pada November 2017, rata-rata suku bunga kredit tercatat 11,45% atau turun 10 basis poin dari bulan sebelumnya. Demikian halnya suku bunga simpanan berjangka dengan tenor 1, 3, 6, 12, dan 24 bulan yang masing-masing tercatat sebesar 5,80%, 6,17%, 6,63%, 6,82% dan 6,72%, turun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 5,89%, 6,32%, 6,74%, 6,93% dan 6,93%. (*)

Apriyani

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

6 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

8 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

10 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

11 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

11 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

13 hours ago