Poin Penting
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) tumbuh lebih tinggi. Pada Agustus 2025 pertumbuhan M2 sebesar 7,6 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp9.657,1 triliun, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan Juli 2025 sebesar 6,6 persen yoy.
Berdasarkan komponennya, perkembangan M2 didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 10,5 persen yoy dan uang kuasi sebesar 5,6 persen yoy.
Secara rinci, M1 dengan pangsa 56,5 persen dari M2 pada Agustus 2025 tercatat Rp5.451,5 triliun atau tumbuh sebesar 10,5 persen yoy. Angka ini juga lebih tinggi dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 8,7 persen yoy.
“Perkembangan M1 terutama disebabkan oleh perkembangan giro rupiah dan uang kartal di luar bank umum dan BPR,” tulis laporan statistik uang beredar, dikutip, Rabu, 24 September 2025.
Baca juga: Kemenkeu Salurkan Rp200 Triliun, LPS: Perkuat Likuiditas Bank
Adapun giro rupiah pada Agustus 2025 sebesar Rp1.972,2 triliun, atau tumbuh 17,9 persen yoy, meningkat dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 12,6 persen yoy.
Uang kartal di luar bank umum dan Bank Perekonomian Rakyat (BPR) pada Agustus 2025 tercatat sebesar Rp1.082,4 triliun atau tumbuh sebesar 13,4 persen yoy. Ini juga lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 11,0 persen yoy.
Sementara itu, tabungan rupiah yang dapat ditarik sewaktu-waktu sebesar Rp2.396,8 triliun, tumbuh 3,9 persen yoy, setelah pada Juli 2025 tumbuh 5,0 persen yoy.
Selanjutnya, uang kuasi pada Agustus 2025 dengan pangsa 43,1 persen dari M2 tercatat sebesar Rp4.158,2 triliun atau tumbuh 5,6 persen yoy, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 4,9 persen yoy.
Pertumbuhan tersebut didorong oleh pertumbuhan simpanan berjangka dan giro valas masing-masing sebesar 5,4 persen yoy dan 4,7 persen yoy. Angka ini meningkat dibandingkan pertumbuhan Juli 2025 masing-masing sebesar 4,9 persen yoy dan 3,2 persen yoy.
Baca juga: Likuiditas Bank Himbara Diperkuat Dana Rp200 Triliun, Ini Respons Bos Danantara
Di samping itu, perkembangan M2 pada Agustus 2025 dipengaruhi oleh aktiva luar negeri bersih, penyaluran kredit, dan tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat (Pempus). Aktiva luar negeri bersih tumbuh sebesar 10,7 persen yoy, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 7,3 persen yoy.
Sementara penyaluran kredit pada Agustus 2025 tercatat sebesar Rp7.966,1 triliun atau tumbuhvsebesar 7,0 persen yoy, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan Juli 2025 sebesar 6,7 persen yoy.
Kemudian, tagihan bersih sistem moneter kepada Pempus tumbuh sebesar 5,0 persen yoy, setelah pada Juli 2025 terkontraksi sebesar 6,2 persen yoy. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting Pollux Hotels Group menerbitkan obligasi berkelanjutan perdana dengan penjaminan penuh dan tanpa syarat… Read More
Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More
Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More
Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More
Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More
Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More