News Update

Uang Beredar Tumbuh 7,2%

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mendata likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) tumbuh meningkat pada Oktober 2018. Posisi M2 tercatat mencapai Rp5.666,5 triliun atau tumbuh 7,2% (yoy) pada Oktober 2018, lebih tinggi dibanding pertumbuhan pada bulan lalu yang sebesar 6,7% (yoy).

Pertumbuhan M2 ditunjang peningkatan komponen uang kuasi sebesar 7,6% (yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 6,3% (yoy). Namun, akselerasi pertumbuhan M2 tertahan oleh pertumbuhan M1 yang melambat, yakni dari 8,2% (yoy) menjadi 6,3% (yoy) pada Oktober 2018.

Pertumbuhan M2 juga ditopang perbaikan aktiva luar negeri bersih dan peningkatan kredit. Aktiva luar negeri bersih pada Oktober 2018 yang membaik ditunjukkan oleh kontraksi pertumbuhan yang tidak sedalam periode bulan sebelumnya.

“Perbaikan aktiva luar negeri bersih tersebut sejalan dengan posisi cadangan devisa yang juga meningkat. Sementara itu, kredit perbankan yang disalurkan pada Oktober 2018 tercatat Rp5.188,6 triliun atau tumbuh 13,1% (yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan lalu yang tumbuh 12,4% (yoy),” seperti yang dikutip keterangan pers BI, Jumat 30 November 2018

Laju pertumbuhan M2 yang lebih tinggi tertahan dengan turunnya tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat (Pempus) pada Oktober 2018 sebesar -3,3% (yoy), dibandingkan bulan lalu yang tumbuh 4,5% (yoy).

Tak hanya itu, transmisi suku bunga kebijakan Bank Indonesia juga terus berlanjut terutama ditunjukkan pada peningkatan suku bunga simpanan. Rata-rata tertimbang suku bunga simpanan berjangka pada Oktober 2018 mengalami kenaikan pada seluruh tenor. Suku bunga simpanan untuk jangka waktu 1, 3, 6, 12 dan 24 bulan pada Oktober 2018 berturut-turut sebesar 6,56%, 6,42%, 6,74%, 6,31%, dan 6,93%.

Tingkat suku bunga simpanan untuk jangka waktu yang sama tersebut lebih tinggi dibandingkan bulan lalu yakni berturut-turut sebesar 6,32%, 6,26%, 6,56%, 6,25%, dan 6,80%. Di sisi lain, transmisi suku bunga kebijakan Bank Indonesia belum diikuti kenaikan rata-rata tertimbang suku bunga kredit yang pada Oktober 2018 menunjukkan penurunan 12 bps menjadi 10,89%. (*)

Suheriadi

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

11 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

11 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

11 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

13 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

13 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

16 hours ago