Jakarta – Menutup 2024, PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat atau Bank Kalbar kembali menunjukkan daya tahan (resilience) di tengah ketidakpastian global dan tantangan ekonomi domestik.
Hingga caturwulan III 2024 (un audited), Bank Kalbar mampu mencatatkan laba sebelum pajak konsolidasi sebesar Rp644,79 miliar dan laba setelah pajak Rp493,14 miliar. Raihan laba tersebut ditopang dari kinerja intermediasi yang moncer, di mana kredit termasuk pembiayaan Bank Kalbar mencapai Rp16,86 triliun, atau tumbuh 8,22 persen yoy.
Realisasi kredit tersebut dibarengi dengan kualitas kredit. Ini tercermin dari non performing loan (NPL) gross berada di level 1,84 persen. Rasio NPL ini jauh di bawah threshold 5 persen yang ditentukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Dari sisi penghimpunan dana, Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Kalbar juga tercatat meningkat 7,26 persen yoy menjadi Rp20,35 triliun.
Pertumbuhan kredit dan DPK tersebut turut mendongkrak aset Bank Kalbar, yang tumbuh 6,43 persen menjadi Rp26,62 triliun.
Sementara dari sisi rasio keuangan, Bank Kalbar berhasil mengoptimalkan rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) pada posisi 82,85 persen, Return on Equity (ROE) 12,50 persen, Return On Assets (ROA) 2,71 persen, dan Net Interest Margin (NIM) 6,45 persen.
Baca juga: Menteri UMKM Apresiasi Langkah Bank Kalbar Dorong UMKM Naik Kelas
Adapun rasio permodalan (CAR) Bank Kalbar berada di level 38 persen dan Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) di level 68,98 persen.
Direktur Utama Bank Kalbar, Rokidi mengatakan, keberhasilan tersebut tidak terlepas dari inovasi layanan perbankan, serta pengelolaan risiko yang matang.
“Kami senantiasa berupaya memberikan layanan perbankan yang terbaik kepada seluruh masyarakat Kalimantan Barat melalui pengembangan layanan berbasis digital,” ujar Rokidi dalam dalam Public Expose 2024 dikutip 2 Januari 2025.
Dia melanjutkan, Bank Kalbar akan terus memperkuat posisi sebagai bank kebanggan masyarakat Kalbar dengan mengedepankan inovasi, digitalisasi, dan layanan berkualitas.
“Bank Kalbar akan terus berupaya untuk memperkuat posisi untuk menjadi bank pilihan utama masyarakat dengan fokus pada inovasi, digitalisasi, serta peningkatan kualitas layanan, dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian, sebagai modal penting bagi perseroan dalam menghadapi tantangan ke depan, serta memperkuat posisi perseroan sebagai institusi keuangan yang terpercaya dan berorientasi pada masa depan,” ujarnya.
Tak lupa, Rokidi mengucapkan terima kasih kepada seluruh nasabah, Pemerintah Provinsi Kalbar, Pemerintah Kabupaten dan Kota selaku pemegang saham, seluruh anggota legislatif tingkat provinsi, kabupaten dan kota dan OPD provinsi, kabupaten dan kota, serta dewan komisaris, direksi dan karyawan Bank Kalbar yang telah memberikan kontribusi maksimal kepada Bank Kalbar. (*)
Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More