Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. membukukan laba bersih setelah pajak senilai Rp10,22 miliar pada kuartal I-2023. Perolehan laba ini turun 14,69% secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya Rp11,98 miliar.
Direktur Utama Bank Muamalat Indra Falatehan mengatakan, raihan laba tersebut ditopang dari pendapatan berbasis komisi (Fee Based Income/FBI) Bank Mualamat yang tumbuh dua digit pada kuartal I-2023 (1Q2023), yakni sebesar Rp252,9 miliar atau meningkat 35,8% secara year on year (yoy).
“Pertumbuhan FBI yang positif tersebut menghasilkan laba sebelum pajak (profit before tax) perseroan sebesar Rp16,4 miliar atau tumbuh 7% (yoy) dan laba bersih senilai Rp10,2 miliar,” ungkap Indra dalam keterangan resminya dikutip, Jumat, 5 Mei 2023.
Baca juga: KB Bukopin Salurkan Rp2 Triliun Kredit Baru di Kuartal I-2023
Indra melanjutkan, dari sisi penyaluran pembiayaan Bank Muamalat per 31 Maret 2023 tercatat sebesar Rp19,4 triliun, tumbuh 2,4% (yoy). Kata Indra, outstanding pembiayaan pada kuartal ini adalah yang tertinggi sejak Maret 2022.
“Financing to Deposit Ratio (FDR) perseroan juga ikut meningkat dari 41,3% per 31 Maret 2022 menjadi 42,47% pada akhir Maret 2023,” jelas Indra.
Adapun Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp45,5 triliun di mana dana murah (Current Account and Saving Account/CASA) tercatat sebesar Rp21,4 triliun. Perseroan terus memacu pertumbuhan dana murah dengan memaksimalkan produk Tabungan iB Hijrah dan Giro iB Hijrah.
Dari sisi bisnis Cash Management System (CMS) per 31 Maret 2023 akuisisi CMS meningkat sebesar 46% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan akusisi tersebut berkontribusi pada kenaikan CASA sebesar 6% secara year to date (ytd).
Sementara, aset Bank Muamalat per 31 Maret 2023 tercatat sebesar Rp61,6 triliun. Perseroan berhasil menjaga kualitas aset dengan baik yang terlihat dari rasio Non Performing Financing (NPF) sebesar 0,75% (nett).
Total modal Bank Muamalat per akhir Maret 2023 tercatat sebesar Rp6,97 triliun. Adapun rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) sebesar 32,38% per akhir Maret 2023.
“Rasio tersebut berada jauh di atas ambang batas ketentuan regulator,” jelas Indra.
Dalam hal layanan digital, Bank Muamalat memiliki aplikasi Muamalat Digital Islamic Network (MDIN) untuk nasabah perorangan dan internet banking Muamalat Digital Integrated Access (MADINA) untuk nasabah korporasi.
Baca juga: Bank Sampoerna Raih Laba Bersih Rp18,4 Miliar di Kuartal I-2023
Saat ini, lebih dari 90% transaksi nasabah perseroan sudah melalui kanal digital dimana mayoritas melalui aplikasi Muamalat DIN. Per 31 Maret 2023, total pengguna aplikasi Muamalat DIN tercatat sekitar 400 ribu. Angka ini meningkat 23,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Perseoran juga telah meluncurkan fitur terbaru di aplikasi Muamalat DIN yang bernama Digital Customer On Board. Melalui fitur ini, calon nasabah Bank Muamalat dapat membuka rekening baru melalui aplikasi Muamalat DIN di smartphone tanpa perlu datang ke kantor cabang.(*)
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More