Ilustrasi: Geding Bank Jambi. (Foto: istimewa)
Jakarta – PT Bank Pembangunan Daerah Jambi atau Bank Jambi menutup akhir 2024 dengan perolehan laba bersih sebesar Rp315,59 miliar. Raihan laba ini turun 12,10 persen secara year on year (yoy) keetimbang tahun sebelumnya yang sebesar Rp361,26 miliar.
Mengutip laporan keuangan perseroan, 18 Maret 2025, penurunan laba bersih Bank Jambi disebabkan sejumlah pos kinerja keuangan. Salah satunya adalah dari sisi pendapatan bunga bersih yang turun 6,84 persen yoy menjadi Rp711,60 miliar.
Raihan laba Bank Jambi juga tertekan dengan kenaikan beban operasional sebesar 1,44 persen (yoy) menjadi Rp300,98 miliar. Sejurus dengan itu, rasio Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) ikut meningkat 491 basis poin (bps) menjadi 69,58 persen. Meski demikian, level BOPO tersebut masih di rentang ideal karena di bawah angka maksimal 85 persen yang ditetapkan Bank Indonesia.
Baca juga: Laba Bank Nagari Tumbuh 2,73 Persen jadi Rp538,07 Miliar di 2024
Selain laba bersih, Bank Jambi juga mengalami penurunan dari sisi dana pihak ketiga (DPK). Tercatat posisi DPK BPD ini berada di angka Rp9,59 triliun, turun 2,69 persen (yoy) dari 2023 yang menyentuh Rp9,85 triliun.
Giro yang terkontraksi sebesar 21,89 persen menjadi Rp1,81 triliun menjadi penyebab turunnya DPK Bank Jambi. Ini juga memengaruhi rasio dana murah (CASA) terhadap total DPK, yang kini menyentuh 42,67 persen, turun 216 bps dari 2023.
Kabar baiknya, Bank Jambi mencatatkan kinerja positif dari sisi intermediasi. Penyaluran kredit bank yang dipimpin Khairul Suhairi sebagai direktur utama ini tumbuh 4,23 persen yoy menjadi kredit sebesar Rp8,79 triliun. Peningkatan penyaluran kredit dibarengi dengan kualitas kredit yang tercermin dari non-performing loan (NPL) berada di level 2,00 persen, jauh berada di bawah threshold 5 persen yang ditentukan regulator.
Baca juga: Di Atas Industri! Laba Bank Kaltimtara Tumbuh 37,93 Persen di 2024 jadi Rp549,73 Miliar
Selain itu, bank daerah yang berdiri sejak 1959 ini juga mencatat rasio keuangan yang positif di 2024. Rasio return of equity (ROE) dan return of asset (ROA) berada di level 13,00 persen dan 3,17 persen. Dari sisi permodalan juga masih kuat. Terlihat dari capital adequacy ratio (CAR) bank yang berada di angka 42,99 persen.
Menutup 2024, Bank Jambi mencatatkan kenaikan total aset 1,49 persen (yoy) dari Rp13,73 triliun di 2023 menjadi Rp13,98 triliun pada 2024. (*) Mohammad Adrianto Sukarso
Jakarta - PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara atau Bank Sumut mencatatkan kinerja positif sepanjang… Read More
Jakarta - Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad merespons dinamika politik terkait revisi Undang… Read More
Jakarta – Bank DKI kembali meraih penghargaan dalam ajang 14th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2025.… Read More
Jakarta - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) kembali mendapat kepercayaan untuk mengerjakan proyek rumah… Read More
Jakarta - Perubahan adalah sesuatu yang tak bisa dihindari. Begitulah kata banyak orang. Situasi kehidupan… Read More
Jakarta - Pasar saham Indonesia dikejutkan dengan anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga lebih… Read More